Cara Maksimalkan Teknologi Y-ECVT di Yamaha NMAX Turbo

VIVA – Yamaha NMAX Turbo tidak lagi menggunakan kumparan, sehingga roda depannya digerakkan secara elektrik melalui dinamo dan teknologinya disebut Y-ECVT atau Yamaha Electric Continuos Variable Transmision.

Dengan teknologi ini, roda membuka dan menutup secara otomatis untuk mengendurkan atau mengencangkan sabuk van. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika sabuk dibuat lebih lebar agar lebih kuat.

Vanbelt yang digunakan pada NMAX Turbo lebih lebar 0,8 milimeter dibandingkan NMAX non-turbo seperti model Neo, Aerox, atau Lexi LX 155.

Turbonya terbagi menjadi 3 level yaitu low, medium, dan high yang dapat diatur secara manual dengan tombol Y-Shift. Untuk semakin menyempurnakan teknologi tersebut saat berkendara, Viva Otomotif melakukan road trip rute Jakarta-Lembang Bandung.

Community trip ini dimaksudkan untuk mengikuti acara Yamaha Maxi Day di Lembang, Bandung, Jawa Barat. Pilihan lereng curam dan turunan curam merupakan tempat ideal untuk merasakan Y-ECVT.

Saat menanjak, Anda bisa menjaga kecepatan sepeda seperti di jalan datar. Salah satu caranya adalah dengan mengaktifkan S-mode dengan menekan tombol di bagian depan pegangan kiri.

T-mode sendiri memiliki karakter berkendara yang lebih, sedangkan S-Mode membuat akselerasi menjadi lebih agresif. Sedangkan saat pengguna berpindah dari T ke S sambil berkendara terus menerus, putaran mesin akan meningkat 500-1000 rpm.

Sangat mudah untuk mendapatkan torsi dari putaran terendah, memanfaatkan deru mesin dengan lebih cepat. Selain itu, saat kami menekan tombol Y-Shift di bawah stang kiri, motor terasa lebih responsif dari biasanya.

Namun perlu diingat bahwa fitur ini berfungsi lebih baik setelah diturunkan versinya. Saat kita melepas gas di S-Mode, kita aktifkan tombol Y-Shift secara perlahan, dan dari posisi pertama hingga ketiga, terasa seperti rem mesin sepeda motor matic.

Kecepatan pengereman mesin, seperti halnya transmisi manual, membuat sepeda motor langsung mendapat torsi lebih besar dari putaran rendah untuk menyalip mobil lain. Sedangkan untuk Y-Shift level satu, dua, dan tiga bisa disesuaikan dengan kondisi atau kebutuhan.

Bisa juga digunakan saat sepeda motor dalam keadaan diam, buka throttle terlebih dahulu untuk mengganti secara otomatis. Kemudian tekan terus tombol Y-Shift secara manual dua atau tiga kali dan cepat (rpm mencapai sekitar 7000).

Hindari terlalu lama berada di gigi 1-3, karena jika putaran tinggi, akselerasi tidak akan langsung terasa. Artinya fungsinya tidak bekerja maksimal dan efeknya tidak bisa dirasakan oleh pengemudi.

Pilihan kedua adalah membuka gas terus menerus, lalu tekan tombol shift satu kali, buka gas dengan cepat untuk auto shift ke-2, dan segera tekan tombol shift manual untuk shift ke-3.

Jika akselerasi dirasa kurang dengan menekan tombol shift, pengemudi dapat mengubah mode berkendara dari T ke S.

Sedangkan jika sepeda motor sudah berjalan dan ingin berakselerasi di depan kendaraan lain atau keluar tikungan agar lebih agresif. Yang perlu Anda lakukan hanyalah menutup gas dan menekan shift 1-3 kali jika perlu.

Kedua, buka gas sedikit atau kencang (tergantung putaran), lalu buka gas dengan cepat dan akselerasi akan langsung terasa. Berbeda dengan akselerasi, pada umumnya pengguna matic hanya perlu menekan rem untuk memperlambat laju sepeda motornya, sedangkan pada penggunaan vertikal, berkat teknologi Y-ECVT hanya perlu menekan tombol Y-Shift untuk memperlambat laju sepeda motor. sepeda. turun kecepatan

Jika demikian, secara tidak langsung akan membantu kinerja pengereman. Keadaan ini cenderung berbahaya karena jika selalu mengerem di tanjakan, cakram akan memanas dan akhirnya kaliper belakang tidak mampu menahan kemudi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *