Titik Kumpul Lifestyle – Menumbuhkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap kopi dapat dilakukan melalui beberapa upaya kreatif dan edukatif. Kecintaan seseorang terhadap kopi bisa dipicu oleh beberapa faktor. Dimulai dengan tindakan memberikan informasi.
Penyebaran informasi tentang kopi kepada masyarakat. Untuk memberikan pemahaman tentang penanaman, pengolahan, pemanggangan dan penyiapan kopi.
Edukasi tentang berbagai jenis kopi di Indonesia dan keunikan masing-masing kopi. Setelah memberikan akses, kita bisa membuat event atau festival kopi untuk menarik target audiens.
Menyelenggarakan festival atau festival kopi lokal di berbagai wilayah Indonesia. Ajak masyarakat mencicipi kopi lokal dan pelajari lebih lanjut.
Meski festival kopi bisa menjadi ajang untuk memperkenalkan ragam kopi Indonesia dan memperkuat identitas kopi lokal di mata masyarakat, masih banyak lagi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap kopi.
Seperti diketahui, saat ini industri kopi di Indonesia terus berkembang setiap tahunnya, hampir setiap bulan bermunculan kedai kopi baru baik di kota besar maupun kecil, hal ini membuktikan bahwa kopi sudah menjadi way of life saat ini.
Tidak hanya kedai kopi saja, banyak komunitas barista yang semakin banyak melakukan kegiatan untuk memperkenalkan kopi Indonesia kepada masyarakat, salah satunya dengan kompetisi atau kontes.
Salah satunya, event organizer Malang Coffee School dan pemilik kedai kopi Malang Yuniar Setiawan mengatakan, “Kami mengadakan My Kopi Battle Day Wave Dripper Contest pada tanggal 5 Mei 2024. Kopi Battle Contest adalah Titik Kumpul.co. In Hamid Rus City, Kota Malang, mengatakan, “Saya bangga dengan kopi Indonesia,” dalam acara pembuatan kopi yang digelar di Hamid Rus City, Kota Malang pada Selasa, 7 Mei 2024.
Menurutnya, penyelenggaraan festival dan kompetisi akan membantu meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap kopi Indonesia dan berupaya meningkatkan konsumsi kopi nasional.
“Acara ini juga didukung oleh berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, petani dan pelaku usaha kopi di Malang Raya,” jelasnya.
Merek seperti DBD Powder, pemasok dan distributor minuman bubuk untuk kedai kopi, mensponsori acara remaja bertema kopi dan barista sebagai bentuk komitmen untuk mendukung mereka secara aktif.
Sebagai informasi, kompetisi ini diikuti oleh 36 peserta yang berasal dari wilayah Malang Raya dan kota-kota di Jawa Timur seperti Blitar, Lamongan, Gresik, Surabaya, Sumenep, Ngawi dan luar Jawa Timur seperti Cirebon, Sukoharjo hingga Bali.
Selain juri lokal Malang Coffee School, pembicara pada acara tersebut juga dihadirkan oleh juri dari wilayah Malang dan juri dari luar Malang.
Selain itu, My Kopi Battle Day juga turut mendukung masyarakat Desa Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota untuk mendukung Desa Wonokoyo khususnya RW 03 “Kebun Kopi Pertama Desa Ekowisata Eco Edu Kota Malang,” jelasnya.