Titik Kumpul – Rudal menghantam wilayah Mesir, menghancurkan sebuah rumah sakit dan melukai 11 warga sipil. Senjata tentara Zionis jatuh di kota Taba di pesisir Laut Merah Mesir pada Jumat pagi 27 Oktober 2023 waktu setempat.
Menurut Titik Kumpul Military, media Mesir melaporkan, Al Qaheera, sebuah rudal tak dikenal menghancurkan fasilitas medis di sebuah kota yang terletak di utara Mesir.
Lima pasien yang dirawat di rumah sakit mengalami luka-luka. Sementara enam orang lainnya yang dirawat di rumah sakit juga mengalami nasib serupa.
Tentara Mesir pun langsung melakukan penyelidikan di lokasi peluncuran rudal tersebut. Angkatan bersenjata Mesir juga menegaskan akan bertindak tegas segera setelah hasil penyelidikan diketahui.
“(Kami) mempunyai hak untuk merespons secara tepat waktu,” bunyi pernyataan Angkatan Bersenjata Mesir, yang dikutip Titik Kumpul Military Day Rusia.
Beberapa pihak meyakini rudal misterius itu milik tentara Israel. Sebab serangan ini bukan yang pertama terjadi di Mesir.
Di sisi lain, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku mengetahui adanya insiden keamanan di kawasan perbatasan dengan Mesir. Namun, militer Israel bungkam mengenai kaitannya dengan serangan di Gaza.
“(Kami) mengetahui adanya insiden keamanan di sisi lain perbatasan di Mesir,” kata Pasukan Pertahanan Israel.
Awal pekan ini, tentara Israel menuduh pasukan Hamas Palestina menembakkan roket ke kota pelabuhan Eliat, yang terletak di seberang Taba.
Ini bukan insiden serangan militer Israel yang pertama. Tank tempur utama (MBT) Merkava milik Angkatan Darat Israel juga menyerang pos perbatasan militer Mesir pada Minggu, 22 Oktober 2023, di kawasan Kerem Shalom.
Militer Israel mengatakan serangan itu tidak disengaja. IDF juga mengatakan pihaknya meminta maaf kepada pemerintah dan tentara Mesir atas insiden tersebut.
Saat itu, beredar dugaan tentara Israel sengaja menyerang pos perbatasan dekat Kerem Shalom, setelah Mesir membuka perbatasan Rafah ke Gaza, Palestina.
Pembukaan jalur tersebut bertujuan untuk memobilisasi bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza yang terisolasi selama lebih dari dua minggu akibat serangan militer Israel.