Depok – Pelatih anyar Persija Jakarta, Carlos Pena, meminta evaluasi usai menuntaskan seluruh tugasnya, untuk kedua kalinya ia baru mulai melatih tim bernama Macan Kemayoran.
Juru taktik yang sebelumnya melatih Rathcabury itu menggantikan Thomas Doll yang mengakhiri hubungannya dengan Persija pada Juni 2024.
Kini berusia 40 tahun, jam kerja Carlos Pena sebagai pelatih jelas lebih sedikit dibandingkan Thomas Doll. Namun hal itu tidak membuat Carlos Pena merasa lebih buruk.
Ia menyebut penampilannya bersama Ratchaburi di Liga Thailand musim lalu sukses. Mereka berhasil menghindari degradasi dan finis di urutan keenam di akhir musim.
“Bagi saya, musim lalu di Ratchaburi sukses besar karena tim mampu berjuang menghindari degradasi dan kami finis di urutan keenam klasemen akhir, dan kami juga mampu melaju ke perempat final Piala Liga (Thailand). .Jadi sukses besar, kata Carlos kemarin di Taman Nirwana, Depok.
Carlos Pena tak memungkiri banyak yang meragukan kemampuannya sebagai pelatih. Pendapat itu bisa diterimanya, apalagi statistik keunggulannya sebagai juru taktik hanya 41 persen.
Namun dia meminta untuk tidak dihakimi mulai sekarang. Sebab yang patut dievaluasi adalah performanya selama membela Persija hingga akhir musim.
“Saya hanya minta satu hal. Jangan menilai saya sekarang. Nilai saya setelah finis di Persia, baru kita bicara soal angka, performa saya. Sekarang saatnya memercayai keputusan, saatnya mempersiapkan tim untuk liga.” ,” kata Carlos.
Carlos Pena bangga dengan pengalamannya sebagai pelatih. Di usianya yang masih muda, ia sudah berpengalaman di Thailand dan India di FC Goa.
“Saya pikir saya punya sedikit keuntungan. Karena saya tahu lingkungannya, saya memahami liga karena saya pernah berada di sini. Dan saya pikir meskipun saya masih muda, saya punya keuntungan itu. Tapi waktu akan membuktikannya.” punya pelatih muda itu bagus atau tidak,” ucapnya (semut).