JAKARTA – TVONE Studio, Aksi Jaga Semangat Kolektif “Terbang Merah Putih” di Gedung Konvergensi Olimpiade Paris 2024 Jakarta Senin Digelar 25 Maret 2024.
Dalam acara tersebut, Anindya Novyan Bakrie, Chef de Mission (CdM) Organisasi Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024 mengatakan, jabatan tersebut merupakan suatu kehormatan besar dan tanggung jawab besar baginya.
Namun saya yakin dengan upaya seluruh pihak terkait dan dukungan para atlet, Indonesia akan meraih prestasi gemilang di Olimpiade.
“Saat kita terpilih menjadi CdM Olimpiade Paris 2024, ada dua hal penting yang akan saya ikuti. Pertama, bagi saya, ini adalah perjuangan yang panjang demi nama baik Indonesia, dan kedua, kita harus bekerja sama dengan baik untuk mewujudkannya. mencapai tujuan a. Dunia menyanyikan Indonesia Raya,” kata Anindya Bakrie.
General Manager NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari meyakini CdM baru ini akan membawa semangat baru di Olimpiade Paris 2024. Pentas dunia Olimpiade Indonesia menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Sepanjang sejarah Olimpiade, Pada Olimpiade 1992, lagu kebangsaan Indonesia paling banyak dinyanyikan; Namun masih banyak hal yang perlu kita nantikan. Masih banyak atlet berbakat. Mari kita lindungi bersama-sama, kata Okto.
General Manager KONI Marciano Norman berharap CdM Anindya Novyan Bakrie bisa membawa tim Olimpiade Indonesia meraih prestasi lebih besar dari sebelumnya. Dengan koordinasi yang baik antara NOC dan CdM, Indonesia yakin bisa meningkatkan harapannya untuk meraih prestasi lebih baik di Olimpiade.
Mohammad Fadil Imran, Ketua Pokja Road to Paris Olympic dan Satgas PBSI selaku Sekjen PBSI pada acara tersebut. Ketua Umum Perpani Arsjad Rasyid dan General Manager Persatuan Senam Seluruh Indonesia (PB Persani); Ita Yuliati Irawan pun ikut berangkat.
Untuk diketahui lebih lanjut, Indonesia saat ini memiliki tujuh tiket ke Olimpiade Paris. Tujuh atlet peraih tiket ke Paris adalah Arif Dwi Pangestu (panahan); Diandanda Choirunisa (panahan); Rifda Irfanaluthfi (senam); Fathur Gustafian (pistol); Desak Made Rita Kusuma Dewi (panjat tebing); Rahmad Adi Mulyono (panjat tebing); dan Rio Waida (selancar).