Jakarta, Wiwa – Dikenal juga sebagai penyakit tangan, kaki dan mulut (HFMD) atau flu Singapura, merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hemoragik, khususnya coxsackievirus dan human enterovirus 71 (HEV 71). Flu Singapura menular dengan mudah dan sering menyerang bayi dan anak di bawah usia 5 tahun.
Kebanyakan orang pulih dengan sendirinya dalam waktu 7 hingga 10 hari. Namun perlu Anda ketahui bahwa jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini bisa memicu komplikasi serius seperti meningitis dan ensefalitis (radang otak). pelajari lebih lanjut!
Sebagai orang tua, sebaiknya Anda memahami beberapa gejala agar komplikasi tersebut dapat dihindari. Lantas, tanda-tanda apa saja yang perlu diwaspadai?
Ketua Pokja Koordinasi Penyakit Menular Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. Dr. Eddy Hartoyo, S.P.A(K) menjelaskan, ada beberapa tanda yang patut diwaspadai dan sebaiknya segera ke rumah sakit. Satu anak mengalami demam lebih dari 38,5 derajat.
“Kalau demam tinggi di atas 38,5 sebaiknya segera (dibawa ke RS) karena berisiko kejang,” kata Eddy dalam konferensi pers virtual IDAI, Senin, 28 Oktober 2024.
Gejala selanjutnya adalah anak tidak mau makan dan minum. Jika tidak hati-hati, risiko dehidrasi meningkat.
“Jika nutrisi tidak tersedia, penyakit ini menyebabkan sariawan sehingga anak sulit makan atau minum. Jika dia tidak mau makan atau minum, ada bahayanya. Dehidrasi,” katanya.
Ketiga, adanya gejala toksik, misalnya anak terus-menerus tidur dan tidak demam.
Lalu terjadi ketidaksadaran, anak terus tidur, lalu tidurnya berbahaya, tutupnya. Oleh karena itu sebaiknya dibawa ke puskesmas terdekat karena salah satu komplikasi yang berbahaya adalah ensefalitis atau meningitis. ,