Titik Kumpul – Menurut idibogor.org, salah satu penyakit yang sering dihadapi orang dewasa, terutama lansia adalah osteoporosis. Penyakit yang disebut osteoporosis menyebabkan kepadatan tulang menurun sehingga tulang menjadi rapuh dan lebih rentan patah. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berbahaya bagi kesehatan Anda.
IDI adalah singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. IDI Kota Bogor merupakan organisasi kesehatan dan forum profesi dokter di Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor merupakan organisasi profesi yang melayani dokter di wilayah Bogor. IDI berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan medis, mendukung pengembangan profesi dokter, serta memberikan informasi dan edukasi kedokteran kepada masyarakat.
IDI Bogor menyelenggarakan praktik dokter di wilayahnya, memberikan pendidikan dan pelatihan, serta melindungi kepentingan anggota dan masyarakat. IDI Bogor kemudian meneliti osteoporosis yang kerap menyerang dan mengganggu kesehatan, serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
Apa penyebab utama osteoporosis?
Seperti dilansir dari https://idibogor.org, osteoporosis terjadi ketika proses pembentukan tulang baru tidak dapat mengimbangi hilangnya tulang lama. Hal ini menyebabkan struktur tulang melemah sehingga meningkatkan risiko patah tulang (patah tulang) yang sering terjadi pada pergelangan tangan, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Penyebab osteoporosis antara lain:
1. Usia dan penuaan
Penuaan alami dapat menyebabkan kepadatan tulang menurun sehingga meningkatkan risiko osteoporosis. Osteoporosis adalah suatu kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah akibat kehilangan massa tulang yang terlalu banyak.
2. Gaya hidup tidak sehat
Faktor seperti kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan percepatan pengeroposan tulang. Olahraga teratur memperkuat otot dan tulang, sedangkan merokok dan alkohol mengganggu metabolisme tulang.
3. Perubahan hormonal dan riwayat keluarga
Faktor utama penyebab pengeroposan tulang adalah menurunnya hormon estrogen pada wanita pasca menopause. Kadar testosteron yang rendah pada pria juga dapat mempengaruhi kesehatan tulang. Memiliki riwayat keluarga yang menderita osteoporosis juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Kepadatan tulang dipengaruhi oleh faktor genetik.
4. Penyakit tertentu
Penyakit tertentu, seperti anoreksia nervosa, gangguan pencernaan (malabsorpsi) dan penyakit autoimun, juga dapat menyebabkan osteoporosis.
Obat apa saja yang dianjurkan untuk mengurangi gejala osteoporosis?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merangkum beberapa obat yang mampu mengurangi nyeri tulang akibat osteoporosis. Untuk mengatasi gejala osteoporosis dan meningkatkan kepadatan tulang, beberapa obat yang dianjurkan antara lain:
1. Bifosfonat
Obat ini mengurangi resorpsi tulang dan meningkatkan kepadatan tulang. Alendronate merupakan salah satu contoh obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati osteoporosis, terutama pada wanita. Dokter biasanya meresepkan 5-10 mg per hari atau 35-70 mg per minggu.
2. Risedronat
Risedronate adalah obat yang digunakan untuk mengobati osteoporosis. Obat-obatan tersebut dapat membantu memperkuat tulang agar tidak mudah patah. Dokter biasanya merekomendasikan 5 mg per hari atau 35 mg per minggu.
3. Teriparatida
Obat ini merupakan salah satu bentuk hormon paratiroid yang membantu membangun tulang baru. Teriparatide diberikan melalui suntikan setiap hari hingga 18 bulan dan biasanya diberikan kepada pasien dengan osteoporosis parah.
4. Suplemen makanan Ossopan
Dokter Anda mungkin juga merekomendasikan suplemen seperti Ossopan, yang mengandung ossein hidroksiapatit untuk mendukung pertumbuhan metabolisme tulang. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk menentukan pengobatan yang paling tepat berdasarkan kesehatan individu dan risiko osteoporosis Anda.