Titik Kumpul – Akun Facebook Balqis Yamanie mengunggah tangkapan layar yang menyebutkan bahwa kecelakaan uji kereta LRT Jabodebek di Jakarta pada 20 Oktober 2021 menewaskan pengemudi, instruktur/supervisor, seseorang dari pusat tes sertifikasi dan semua orang di dalamnya. dalam tangkapan layar, akun Balqis bertuliskan “Baru dari pengadilan, mengalami kecelakaan…???.”
Berikut keterangan unggahannya:
“Di luar lapangan terjadi kecelakaan…????????????”
Narasi di tangkapan layar:
“yang meninggal: Insinyur 1 orang Instruktur/Supervisor 1 orang Pusat Tes Sertifikasi 1 Orang Semua orang di dalam taksi Simpati atas kecelakaan uji LRT Jabodebek”
HASIL PERIKSA FAKTA
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim tersebut salah. PT Industri Kereta Api (Inka) melalui akun Instagram @pt_inka mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kronologis kejadian rangkaian kereta hendak menyimpang dan menabrak rangkaian yang stabil. Kereta tidak ditempati. Dalam kejadian tersebut ada satu korban yang mengalami luka ringan, yaitu pengelola PT INKA dan dirinya. saat ini masih dirawat di rumah sakit,” tulis akun @pt_inka.
Budi Noviantoro, Direktur Utama PT Inka, mengatakan indikasi awal kejadian tersebut terjadi karena masinis kereta terlalu cepat saat melakukan manuver. Shunting adalah proses perpindahan rangkaian kereta api, khususnya gerbong dan lokomotif, untuk mengubah jalur lintasan.
Menurut Budi, kejadian itu terjadi saat proses pengujian LRT. Uji coba LRT hampir selesai. “Ini benar-benar proses pengujian kereta api yang hampir selesai sekarang, hampir selesai pengujian,” ujarnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, klaim adanya korban tewas dalam kecelakaan LRT Jabodebek tidaklah benar. Oleh karena itu, konten ini tergolong konten palsu.
PENUTUP
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan uji coba kereta LRT Jabodebek, Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro membenarkan. “Sopirnya alhamdulillah baik-baik saja ya, luka ringan, dan dibawa ke rumah sakit, masih sadar,” ujarnya.
REFERENSI
Https://cekfakt.com/focus/7744