Cek Fakta: Bahasa China Masuk Kurikulum Sekolah di Halmahera Selatan

Titik Kumpul – Sebuah postingan di Facebook oleh akun bernama Rafia Tali yang menyebutkan bahwa bahasa Mandarin akan dimasukkan dalam kurikulum sekolah di Halmahera Selatan, menurut Rafi, pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh Kadisdikbud setempat. Pengumuman Rafi juga disertai dengan video berdurasi 19 menit 52 detik yang berisi komentar mengenai kurikulum bahasa Mandarin.

Dalam video tersebut diberi judul Gelora News “Ganti Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin Segera Masuk Kurikulum Daerah Maluku Utara” yang pertama kali terbit pada 20 Juli 2021. Dalam artikel tersebut diberitakan Halmahera Selatan (Halsel) Pemerintah Kabupaten (Pemkab), segera masukkan bahasa Mandarin atau Mandarin ke dalam kurikulum lokal di setiap sekolah di wilayah Anda. Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Selatan Safyun Rajulan, keputusan tersebut diambil terkait permintaan perusahaan tambang tersebut untuk mencarikan bahasa Mandarin atau Mandarin bagi karyawannya.

Hasil analisis data

Setelah ditelaah fakta terkait hal tersebut, klaim bahwa bahasa Tionghoa akan dimasukkan dalam kurikulum sekolah di Halmahera Selatan tidaklah benar. Dilansir media Warta Terkini, yang langsung dikonfirmasi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Safiun Rajulan, mengatakan masuknya bahasa Mandarin ke dalam kurikulum sekolah masih sebatas rencana. Bantahan tersebut disampaikan Safiun Rajulan dalam jumpa pers pada 14 Juli 2021.

“Yang diberitakan tidak benar, dalam wawancara RPJMD Bupati dan Wakil Bupati Halsel terkait poin program 4, tapi hanya poin 3 yang ada lapangan kerja,” ujarnya.

Salah satu aspek yang belum terlaksana adalah strategi memasukkan muatan lokal ke dalam kurikulum yang di dalamnya masih banyak pendekatan lain, antara lain kesenian daerah, budaya daerah, bahasa daerah, dan bahasa luar negeri termasuk bahasa Inggris dan Mandarin. Menurut Safiun, saat ini bahasa Inggris sudah tidak berguna lagi, karena semua perusahaan di Halmahera Selatan menggunakan bahasa Mandarin.

Namun bahasa Mandarin belum dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, karena masih ada kelompok pengembangan kurikulum yang akan mengkaji dan mengembangkan kajian isu-isu lokal, keputusan tersebut perlu dipertimbangkan.

Berdasarkan hasil penelitian terkait, klaim Rafia Tali adalah HOAX dan dapat tergolong informasi menyesatkan.

Hasil

Berita palsu. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Halmhere Selatan, Provinsi Maluku Utara, Safiun Rajulan membantah jika bahasa Mandarin akan dimasukkan dalam kurikulum.

Referensi

Https://cekfakt.com/focus/7770

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *