Titik Kumpul – Akun Facebook Hengki Fwp mengunggah gambar surat dengan kop surat Gubernur Papua bernomor: 005/8003/SET. Surat tersebut ditujukan kepada Ketua MRP Gollath Tabuni, Pangkodap TNPPB – OPM, KNPB, ULMWP, NRFPB, PRP perihal imbauan kepada seluruh Pangkodap TNPPB dan seluruh TPM-OPM dilingkungan Pemprov Papua agar segera meletakkan senjatanya. masuk ke wilayah Republik Indonesia.
Gubernur PAPUA Nomor: 005/8003/SET Jayapura, 20 Juni 2022 Lampiran: Sumber:
Temanku. 1, Presiden MRP
Gollath Tabuni Pangkodap TPNPB – OPM KNPB ULMWP 6, NRFPB PRP Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Dengan ini saya secara khusus menghimbau kepada seluruh Pangkodap TNPPB dan seluruh TPM-OPM di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua untuk segera meletakkan senjata dan bergabung dengan Negara Republik Indonesia karena kami menerima Otsus (Otonomi Khusus) dan Pemekaran Provinsi Papua atau DOB (Daerah Otonomi Baru) untuk membangun masa depan Papua yang lebih memungkinkan dibandingkan saat ini dan untuk memenuhi segala harapan masyarakat Papua secara setara. dan kesejahteraan yang seimbang di seluruh wilayah Papua.
Jadi, terima kasih atas partisipasi Anda.
Gubernur PAPUA
LUKAS ENEMBE SIP, MH”
Subtitle “Salip Lukas Enembe Yang Masuk Sistem Pemerintahan Indonesia Sudah Menjadi Musuh Rakyat Papua”
HASIL PERIKSA FAKTA
Berdasarkan hasil penelusuran pada salah satu artikel Suarasulsel.id berjudul “Hoax beredar di surat Gubernur Papua Lukas Enembe yang meminta OPM menyerah dan masuk NKRI” tertanggal 22 Juni 2022, ditemukan informasi bahwa surat tersebut adalah hoax. Hal itu dijelaskan Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rivai Darus dan meminta kepolisian setempat bertindak cepat jika ada rumor yang beredar.
“Surat yang dibagikan itu dipastikan hoaks. Kondisi seperti ini sangat meresahkan, kata Rivai, Selasa 21 Juni 2022.
Oleh karena itu, gambaran surat di kop surat Gubernur Papua perihal Pangkodap TNPPB dan seluruh TPM-OPM di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua segera meletakkan senjata dan bergabung dengan NKRI. Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rivai Darus mengatakan hal tersebut, sehingga tergolong konten palsu.
KESIMPULAN
Gambar kartu tidak benar. Padahal, Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rivai Darus menyebut surat tersebut hoaks.
REFERENSI
Https://cekfakt.com/focus/10040