Jakarta, Titik Kumpul – Kesuburan bisa disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Namun belakangan ada laporan bahwa minum dari galon polikarbonat (PC) atau galon yang dapat digunakan kembali dapat menyebabkan kemandulan.
Apakah itu benar? mari kita periksa faktanya.
Anggota Persatuan Ginekologi Indonesia (POGI) Ibrahim Dian Winarto menjelaskan, air minum dalam kemasan (AMDK) pasti bukan penyebab infertilitas atau kemandulan dan gangguan kesehatan. Hubungan antara galon PC dengan infertilitas masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
“Sampai saat ini, selama 15 tahun pengalaman saya, belum pernah ada kasus kemandulan akibat air minum kemasan,” kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan itu, Jumat, 13 September 2024. .
Soalnya, air kemasan yang beredar, apalagi yang bermerek, sudah melalui prokes ketat BPOM sehingga aman, imbuhnya.
Faktor penyebab infertilitas dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan eksternal.
Faktor intrinsik antara lain masalah hormonal, yaitu gangguan pada hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron sehingga menghambat ovulasi pada wanita atau produksi sperma pada pria.
Selain itu, kondisi medis yang diderita seseorang, seperti endometriosis, sindrom ovarium polikistik (PCOS), atau infeksi saluran reproduksi, dapat memengaruhi kesuburan. Pada pria, masalah seperti varikokel atau infeksi juga dapat berkontribusi.
Faktor gaya hidup ekstrinsik seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan obat-obatan terlarang. Selain itu, berat badan yang sangat rendah atau tinggi juga dapat mempengaruhi kemampuan untuk hamil.
Selain itu, stres yang parah atau kronis dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal dan fungsi reproduksi. Usia juga mempengaruhi kesuburan, karena kualitas dan kuantitas sel telur pada wanita dan sperma pada pria mulai menurun seiring bertambahnya usia.
“Merokok adalah penyebab nomor satu ketidaksuburan pada pasangan, disusul alkohol,” kata bidan Boyke Dian Nugraha.
Baby shower dan galon air untuk digunakan kembali
Ada sejumlah mitos dan kekhawatiran seputar minum beberapa liter air sebagai alasan melahirkan. Mitos yang umum beredar adalah plastik dalam galon air minum dapat mengganggu keseimbangan hormonal dan memengaruhi kesuburan.
Namun, berdasarkan penelitian ilmiah saat ini, tidak ada bukti yang mendukung pernyataan bahwa meminum satu botol air secara langsung menyebabkan kemandulan. Sebagian besar air minum yang beredar di pasaran telah melewati proses pengujian dan standar keamanan.
Bahan plastik yang digunakan untuk kemasan umumnya aman dan dirancang tidak mengeluarkan zat berbahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi. Diperlukan lebih banyak penelitian tentang korelasi ini.
“Belum ada penelitian yang konsisten dan tervalidasi mengenai pengaruh air mineral dalam kemasan (terhadap infertilitas),” kata Hasto Vardoyo, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Menjaga kesehatan secara keseluruhan dan menjalani gaya hidup sehat tetap menjadi cara terbaik untuk menjamin kesuburan. Infertilitas merupakan masalah kesehatan kompleks yang memiliki banyak penyebab.
Oleh karena itu, mitos bahwa satu galon air menciptakan tanah tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat, yaitu salah. Faktanya, hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah kuat yang membuktikan adanya kaitan langsung antara minum satu galon air dengan masalah kesuburan.