Titik Kumpul – Sebuah akun Twitter bernama pengguna “SweetThingMemes” memposting narasi yang menyatakan bahwa di Mesir kuno, orang melukai bagian amigdala di otak budak agar mereka lebih patuh dan patuh kepada tuannya.
Postingan tersebut juga memuat beberapa gambar yang menunjukkan proses tes usap dan ilustrasi proses serupa yang dilakukan di Mesir Kuno.
(diterjemahkan ke bahasa Indonesia)
“Di Mesir Kuno, mereka mencakar amigdala para budak untuk membuat mereka lebih patuh dan tunduk pada tuannya.
KEPUTUSAN PERIKSA FAKTA
Melaporkan dari Reuters, Profesor neuroteknologi Imperial College London, Simon Schultz menegaskan bahwa tes usap tidak dapat menyentuh atau merusak amigdala. Selain itu, juru bicara Departemen Kesehatan Masyarakat Inggris juga menjelaskan bahwa rongga hidung dan otak manusia dipisahkan oleh bagian yang disebut “cribriform plate”, sehingga tes usap tidak akan menyentuh otak manusia dan amigdala.
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ada bukti bahwa metode tes usap digunakan di Mesir kuno untuk membuat budak mematuhi tuannya. Ilustrasi yang terdapat dalam narasi tersebut bukanlah gambaran proses pengikisan amandel budak pada zaman Mesir Kuno, melainkan gambaran metode pengobatan mata yang digunakan oleh masyarakat Mesir kuno.
Foto serupa dengan kualitas lebih tinggi diunggah oleh fotografer Getty Images De Agostini dengan judul “Dokter Mata Merawat Pasien, Papirus, Rekonstruksi Fresco dari Makam Ipi Theban, Berasal dari Dinasti XIX. Peradaban Mesir”.
Dengan demikian, narasi yang diposting akun Twitter dengan username “SweetThingMemes” tersebut dapat dikategorikan Konten Menyesatkan.
KESIMPULAN
Faktanya, rongga hidung dan otak manusia dipisahkan oleh bagian yang disebut “cribriform plate”, sehingga tes usap tidak akan menyentuh otak manusia dan amigdala. Selain itu, tidak ada bukti bahwa metode tes usap digunakan di Mesir kuno untuk membuat budak mematuhi tuannya.
REFERENSI
Https://cekfakt.com/focus/7812