Titik Kumpul, Jakarta – Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia dan Kepala Negara Vatikan, mengunjungi Jakarta, Indonesia pada 3-6 September 2024.
Salah satu kegiatan Paus adalah menggelar rapat umum pada 5 September di Stadion Gelora Bung Karno (GBK dan Stadion Madya) Senayan, Jakarta Selatan.
Acara ini dihadiri lebih dari 85.000 umat Katolik dari seluruh Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi sangat terkesan dengan kehadiran Paus Fransiskus di Jakarta.
“Saya bangga sekaligus bersemangat,” ujarnya saat mengunjungi kantor redaksi tvOne di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Rabu, 18 September 2024.
Ia mengaku bangga dengan Indonesia karena mencerminkan kehebatan bangsa yang menjaga kerukunan dan toleransi beragama.
Menurutnya, kesabaran dan saling menghormati merupakan nilai-nilai yang dijaga dan dijaga sejak lama.
Meski Indonesia memiliki banyak perbedaan, namun sikap toleransi yang baik dapat diwariskan dari generasi ke generasi sehingga dapat meningkatkan semangat kerja dan memberikan nilai positif bagi pembangunan negara.
“Saya sudah tiga kali bertemu beliau (Paus Fransiskus). Beliau adalah orang yang istimewa. Ini (kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta) merupakan simbol penting bagaimana Indonesia, meski berbeda-beda, bisa hidup berdampingan secara damai.” Budi Arie menjelaskan:
Pada saat yang sama, ia merasa khawatir atau cemas karena ia tidak ingin internet dan media memperlambat, atau bahkan menghambat, pergerakan masyarakat.
Menkominfo mengatakan, “Kita kelola dengan baik. Jangan memperlambat jaringan dan membiarkannya runtuh. Bahaya bukan? Saya sendiri yang mengikutinya. Saya gugup.” .
Informasi lebih lanjut: Kementerian Komunikasi dan Informatika Direktorat Jenderal Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) mengarahkan dan mengendalikan penggunaan frekuensi radio (SFR) selama kegiatan skala besar Senayan.
Pengawasan yang dilakukan oleh Sekjen SDPPI bertujuan untuk menjaga dan memastikan bahwa penggunaan seluruh SFR pada saat kegiatan tidak sesuai dengan peruntukannya dan aman dari gangguan akibat penggunaan SFR secara ilegal.
Ada beberapa frekuensi yang menjadi fokus utama pemantauan. Artinya frekuensi yang digunakan Handy Talky/Radio Communications adalah 136-174 MHz, 350-400 MHz, 400-470 MHz, disusul 2,4 GHz, 5,1 GHz, dan 5,8 GHz. Digunakan pada frekuensi 3196,5 MHz dan 6141,5 MHz, 3880,25-3894 MHz, dan 6103-6119 MHz yang digunakan oleh satelit serta titik akses, drone, dan kamera nirkabel.