JAKARTA, Titik Kumpul – Indahkus, seorang selebriti sekaligus penyanyi, baru-baru ini buka suara soal perundungan di lingkungan PPDS yang kini marak terjadi di Indonesia.
Sebelum melanjutkan karirnya di dunia tarik suara, Inda Kus menyelesaikan pendidikannya sebagai mahasiswa kedokteran. Dia sangat sadar akan lingkungan sekitar saat menjawab ini.
“Terkait kasus PPDS, ada seorang rekan saya yang mengakhiri hidupnya di PPDS karena kasus perundungan medis. Lalu, beberapa hari kemudian, dua hari kemudian, teman saya mengundurkan diri dari PPDS karena masalah yang sama, yaitu penindasan dan fitnah,” ujarnya melalui akun TikTok pribadinya. Dikutip dari @indahkuss.
Melihat perundungan yang kerap terjadi di dunia medis, Indahkus mengenang perlakuan yang diterima senioritas atasannya di masa lalu.
“Sekarang saya merasa harus angkat bicara karena saya turut berduka cita atas meninggalnya seorang rekan kerja. Karena itu, saya juga sangat bersemangat, karena saya ingat apa yang saya alami sebelumnya,” ujarnya.
Ia menceritakan pengalaman pahitnya ketika atasannya memperlakukannya semena-mena tanpa alasan apa pun. Tanpa mengaku melakukannya, Indah mengaku masih memberontak saat mengalami perundungan tersebut.
“Saya juga pernah mengalami perundungan saat menjadi pengurus, saya juga anak yang memberontak, jadi saya pikir itu tidak masalah, tapi menurut saya masih kurang masuk akal,” ujarnya.
Inda Kus mengatakan, sikap senioritas superior terhadap junior di lingkungan medis tidak menjadi masalah asalkan berdampak positif bagi mental dan perkembangan juniornya.
Namun Indah Kus berpendapat bahwa perundungan menimbulkan kerugian bagi suatu pihak, seperti bunuh diri, merupakan hal yang tidak bisa ditoleransi.
“Bagi saya, senioritas atau hierarki itu tidak penting asalkan bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih positif. Saya setuju, misalnya tenaga kesehatan harus punya mental yang baik dan harus kuat karena bertentangan dengan kehidupan manusia.” dikatakan.
“Namun dibalik semua itu banyak hal yang tidak masuk akal. Dan selama ini saya diam saja karena takut tidak bisa melanjutkan hidup saya,” imbuhnya.
Dia juga mempertanyakan mengapa pihak berwenang tidak mengambil tindakan apa pun terhadap para pelaku intimidasi.
“Tetapi saya juga tidak mengerti mengapa orang-orang ini tidak pernah dihentikan oleh pihak yang mempunyai kewenangan untuk memberhentikan mereka. Bullying seperti ini membunuh karir seseorang dengan cepat,” jelasnya.
Indah Kus juga memberikan semangat bagi mereka yang merasa tertekan atau lemah. Dia berbicara tentang pentingnya kesehatan mental dan kebahagiaan pribadi.
“Misalnya Anda merasa kurang kuat dan ingin istirahat, jangan khawatir. “Saya berharap teman-teman saya mengutamakan diri mereka sendiri di atas segalanya karena tidak ada yang lebih penting bagi saya selain kebahagiaan saya sendiri,” katanya.