JAKARTA – Maud Ayunda akan segera melebarkan sayapnya di dunia perfilman Tanah Air sebagai produser. Setelah sekian lama berkecimpung di dunia perfilman sebagai seniman, Modi Aiyonda mengungkapkan langsung pemikirannya dengan menciptakan film bertajuk KHD yang merupakan singkatan dari nama Ki Hadjar Dewantara.
Sebelum memutuskan menjadi produser film, Madi Ayunda meminta izin dan restu suaminya, Jesse Choi. Sebagai pasangan, Modi Ayonda menekankan pentingnya berkomunikasi dengan pasangan sebelum mengambil keputusan besar. Scroll untuk mengetahui detail selengkapnya, yuk!
Tentu banyak keputusan seperti itu yang sudah saya bahas, kata Modi Ayunda saat ditemui di Tana Abang, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024.
Moody Ayonda mencoba peruntungan sebagai produser bukan hanya karena kecintaannya pada dunia perfilman, tapi juga karena melihat peluang bisnis yang sudah lama ia geluti.
“Ide saya saat itu adalah produsen memiliki unsur komersial,” jelasnya, “Saya sudah tertarik dengan dunia bisnis sebelumnya.
Sedangkan ide awal kisah hidup Hajar Devantara yang ingin diangkatnya menjadi film adalah pengalamannya selama kuliah di luar negeri. Modi Ayonda yang masih bersekolah sangat terkesan dengan kepribadian Hagar Devantara dan cara berpikirnya yang sangat modern. Menurut Modi Ayonda, cara pandang pendidikan yang dikemukakan Hagar Devantara dapat diwujudkan saat ini.
“Saat saya meraih gelar master di bidang pendidikan, banyak sekali nilai-nilai pendidikan yang sempat saya pikirkan, dan saya sangat percaya akan pentingnya mengembangkan rasa cinta belajar dan kepemilikan. pada siswa di kelas dan sebagainya,” jelas Maud Ayunda.
“Saya juga mengetahui bahwa nilai tersebut sudah ada dalam pola pikir KHD. Disitulah saya terkesan,” imbuhnya.
Untuk film KHD ini, Modi Ayunda berkolaborasi dengan sutradara Jinnah S. bersama Noir, yang juga sedang syuting film biografi untuk pertama kalinya.
Produksi KHD masih dalam tahap penelitian, pengembangan cerita, dan pembuatan naskah pada tahun 2024, dengan syuting dijadwalkan pada tahun 2025. KHD rencananya akan dirilis pada Hari Pendidikan Nasional 2026 sebagai penghormatan. Atas warisan pendidikan yang ditinggalkan Ki Hagar Dewantara.