Jakarta, Titik Kumpul – Meisya Siregar dan suaminya, penyanyi Beby Romeo, dikenal sebagai salah satu pasangan kondang Indonesia yang berkesempatan menunaikan ibadah haji di tahun 2024. Pertarungan keduanya untuk menunaikan ibadah haji pada Juni lalu menjadi reaksi emosional saat itu. ditayangkan di hadapan Habib Jafar.
Dalam podcast Habib Jafar “Kopi Bersama Ustaz”, Meisya bercerita bahwa suaminya, Beby Romeo, suatu malam mengatakan ingin berangkat haji pada tahun 2024.
Namun setelah mendengar keinginan suaminya, Meisya ragu karena dia juga harus membayar cicilan rumah. Lanjutkan menelusuri artikel selengkapnya di bawah ini.
“Suamiku tiba-tiba berkata padaku di malam hari: ‘Sayang, kalau kita punya banyak pekerjaan, jika kita punya uang, misalnya, aku akan pergi haji.’” Katanya: “Aku ingin pergi haji ini tahun,” katanya. Lalu saya berkata: “Tahun berapa?” kata Meisya Siregar di hadapan Habib Jafar.
Saat itu, Beby berpesan kepada istrinya bahwa sudah waktunya ia dan istrinya berdoa. Mengingat selama ini, apapun yang diinginkannya, Allah selalu mengabulkannya.
“Tapi suamiku berkata, ‘Tidak sayang, percayalah.’ Kami masih hidup dan kami sudah menikah selama 18 tahun, tapi kami berkencan sampai sekarang. Mengapa Tuhan tidak memberi kami? Semua yang kami minta, anak kami berikan. kita. Kenapa? Selama ini kita memperhatikan dunia. Kita ingin mobil, kita ingin rumah, apa yang kita inginkan. “Saatnya bercinta, aku ingin hadiah kita semua. Tidak perlu dicek, yang harus selalu daftar haji,” kata Meisya.
Meisya bercerita, suaminya menyuruhnya menabung penghasilan keduanya untuk haji tahun ini. Sembari menyetorkan uang haji, Meisya menceritakan bagaimana Allah telah memberikan kemudahan baginya dengan memberikan rezeki lain.
Dia mengatakan salah satu merek menandatangani kesepakatan untuk mencap dia dan keluarganya di semua platform media. Menurut Meisya Siregar, nilai merek dari kesepakatan tersebut setara dengan biaya dia dan suaminya berangkat haji tahun ini.
Lalu kata-kata Beby kaget, bidadari mendengar kontak itu, dan Allah mengabulkan, tiba-tiba atasan saya menjadi saksi hidup yang merinding. Telepon datang: “Bu, sudah baca WhatsApp?” (Meisya) “Apa, Len? ” (Manajer) “Buka aja”, alhamdulillah ini bisnis keluarga brand, harganya paling lama, itu nilai bibnya akad (pembayaran) saya untuk haji saya, katanya.
