Pati, 20 Juni 2024 – Kawasan Pati Jawa Tengah tengah menjadi pemberitaan akibat meninggalnya seorang bos rental mobil Jakarta yang tak dituding sebagai kawasan penyimpanan kendaraan curian. Rupanya, pemilik persewaan di kawasan ini punya cerita lain.
Sulaiman Juhari, Ketua Umum Penyewaan Basar Nasional, mengatakan kasus penyewaan mobil di kawasan Pati sudah terungkap. Menurutnya, pemilik rental yang kehilangan mobil di sana hanya punya 2 pilihan.
Mulai dari kolektor atau pembeli mobil curian yang menebus mobilnya atau melaporkannya ke polisi. Berbeda dengan kasus penggelapan atau pencurian di daerah lain.
“Anggota kita di Pati sendiri ada 12 orang, kita pernah ada kasus di Pati. Jadi ada dua pilihan, kalau tidak bayar maka kita akan ajukan LP (Laporan Polisi)”. , Kamis 20 Juni 2024.
“Kalau di kota lain, kadang kita diberitahu atau kalau penyewa rental ada masalah, kita kasih ke yang beli mobil, bisa diselesaikan, atau kadang penyewanya hilang atau tidak bisa ditemukan, biasanya kita tanya. otoritas keamanan setempat “Untuk modelnya, kami membuat LP yang memenuhinya,” tambahnya.
Penebusan berarti berdamai dengan pembeli atau penerima mobil sewaan yang dicuri. Oleh karena itu Suleiman meminta masyarakat tidak membeli mobil yang harganya jauh di bawah harga pasar atau tanpa dokumen lengkap.
Jadi kami minta masyarakat Indonesia jangan beli mobil di rumah, jangan tergiur dengan mobil murah. Tidak mungkin mengeluarkan uang 30 juta rupiah untuk sebuah Avanza. Pasti ada yang aneh, katanya.
Desa Sukolilo di Pati, Jawa Tengah, menjadi pemberitaan pasca meninggalnya seorang bos rental mobil asal Jakarta yang diserang masyarakat karena diduga maling. Ternyata banyak warganet yang menganggap kawasan ini sebagai tempat menghindari perusahaan rental mobil dan persewaan.
Polisi menyita 33 sepeda motor dan 6 kendaraan roda empat tanpa dokumen lengkap saat menggeledah lokasi pengeroyokan terhadap pemiliknya yang disewa dari Jakarta. Bahkan, beberapa kendaraan tersebut ada yang disita dari sebuah rumah.
