Ciri-ciri Pemuda yang Dikagumi Allah SWT

VIVA – Pemuda muslim merupakan bibit-bibit awal yang perlahan-lahan tumbuh menuju taraf harapan, mempersiapkan bekal yang diperlukan dalam medan perang melawan zaman. Dalam perjalanannya, banyak serangga yang menjumpai mereka, kebanyakan dari mereka terpikat oleh janji-janji manis dunia. 

Sebagian besar lainnya tewas di medan perang, sementara sejumlah kecil masih berjuang untuk menjadi lebih baik. Jadi nasib dan usaha akan menentukan siapa kita. 

“Ada tujuh golongan manusia yang mendapat perlindungan oleh Allah dalam naungan (arsy-Nya) pada hari yang tidak ada bayangan (halus) kecuali bayangan-Nya: …dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ketakwaan. Ibadah) kepada Allah…”. 

Hadits ini menjelaskan betapa pentingnya Islam untuk hal-hal yang menciptakan kebaikan bagi para pemuda muslim dan keutamaan-keutamaan yang besar bagi seorang pemuda dengan sifat-sifat yang disebutkan dalam hadits ini, Syekh Salim al-Hilali berkata: “(Hadits ini “Menunjukkan ) keutamaan menumbuhkan muda dalam ketaatan kepada Allah, oleh karena itu ia selalu menjauhi maksiat dan kejahatan.”

Lebih lanjut Imam Abul ‘Ula al-Mubarakfuri berkata: “(Dalam hadits ini) Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memilih (penyebutan) ‘masa muda’ karena masa muda (istilah yang mempunyai) potensi besar untuk dinaungi syahwat menjadi “Masa Muda”. Dorongan untuk mengikuti hawa nafsu anak muda saat itu untuk beribadah (taat) kepada Allah sebenarnya lebih sulit, dan ini menunjukkan kekuatan (nilai) ibadah (di dalamnya). Rakyat)”.

Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah patut terkejut dengan pemuda yang tidak mempunyai shabwah.

Shabwah adalah pemuda yang tidak menuruti hawa nafsunya, terbiasa berbuat baik dan berusaha keras menghindari keburukan.

Generasi muda Islamlah yang mencintai Allah dan mensyukuri nikmat besar yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka. Nafsu juga bisa mengendalikan nafsu sementara nafsu melekat. Sungguh berat dan sulit, sehingga wajar jika Allah akan memberinya pahala dan keistimewaan yang besar.

Tentu saja, berusaha menjaga diri tetap berada di koridor sesuai perintah tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Sebab kelainan tersebut akan terus berlanjut hingga akhir hayat orang tersebut.

Siapa di antara kita yang mampu menghadapi segala tantangan dan berkembang menjadi pemuda yang dikasihinya? Kita sekarang harus menginvestasikan waktu, kesehatan, dan energi kita untuk beramal, baik dalam perjuangan maupun persiapan untuk pulang ke rumah. 

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda dalam hadits Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu: “Anak Adam tidak akan berpindah dari sisi Rabb-nya pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang 5 (masalah): Tentang umurnya, di mana ia menghabiskan waktu. itu, tentang masa mudanya, di mana dia menyia-nyiakannya, tentang di mana dia menghabiskannya dan apa yang dia terapkan ilmunya (HR. At-Tirmizi). 

Sebagai generasi muda Muslim, kita harus mewaspadai upaya setan untuk menjebloskan kita ke neraka Jahannam, kapan pun atau di mana pun kita melakukan aktivitas sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *