Ciri-Ciri Pengidap Narcissistic Personality Disorder, Banyak Terjadi di Dunia Kerja

JAKARTA, VIVA – Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental semakin meningkat. Selain mengetahui cara menjaga kesehatan mental, ada juga segudang informasi mengenai gangguan jiwa. 

Istilah NPD atau gangguan kepribadian narsistik banyak dibicarakan di dunia maya. Dalam Podcast Radity Dik, Dr. Alvin Gunawan, Sp.KJ menjelaskan bahwa NPD merupakan salah satu jenis gangguan kepribadian yang termasuk dalam cluster B. 

Kategori ini juga mencakup histrionik (ratu drama atau raja drama). Kemudian, antisosial adalah mereka yang berani melanggar segala aturan yang tidak sesuai dengan kepentingannya.

Ibarat pedang bermata dua, penderita NPD mempunyai sisi baik dan buruk. Sisi positifnya, pengidap NPD dinilai mampu menjadi pemimpin yang sangat baik. Salah satunya karena faktor ekosentris, yakni prinsip tegas atau ketegasan dalam mengambil keputusan.

“Misalnya kalau dia bilang A, harusnya A, apa pun yang dia katakan, apa pun yang dia katakan, itu tidak cukup karena idenya yang terbaik,” jelas Dr. Alvin. 

Selain itu, banyak pula ciri-ciri NPD yang menyebabkannya berdampak negatif terhadap orang-orang di sekitarnya. 

Pertama, sifat ingin selalu tampil sempurna. Menurut dr Alvin, penderita NPD memiliki sifat perfeksionis hingga menyulitkan orang lain. 

Ia mempunyai sifat korban, yaitu selalu merasa menjadi korban padahal dialah sumber permasalahannya. Alih-alih belajar dari kesalahan yang dilakukannya, pengidap NPD cenderung menyalahkan orang lain. 

Ciri NPD lainnya adalah manipulasi atau banyak berbohong untuk mendapatkan keuntungan sendiri. Penderita NPD juga kurang empati terhadap orang lain.

Fitur NPD Dr. Alvin menyimpulkan, pengidap NPD disebut ‘paling’.

“Siapa yang paling butuh manfaatnya, siapa yang paling butuh didengarkan. Pokoknya dia hebat sama dia,” tambah Dr. Alvin. 

Raditya Dika kemudian bertanya bagaimana keseharian dan karier orang narsis ini. Menurut ayah satu anak ini, tidak ada seorang pun yang berarti jika tidak belajar dari kesalahan masa lalu. Berbeda dengan orang narsisis yang tidak pernah belajar dari kesalahannya. 

“Dia bisa melakukan pekerjaan orang lain,” jawab Dr. Alvin. 

Penderita NPD akan mencari pekerjaan orang lain. Ia mengaku sebagai orang yang menggerakkan masyarakat untuk mendukung ide cemerlangnya. Meski demikian, karya tersebut merupakan gabungan gagasan orang lain yang mereka ‘pentaskan’ sendiri. 

“Dia menjual prestasi orang lain, hanya menambah sebagian kecil dari prestasinya sendiri. (Semua) prestasinya diraih,” kata Dokter Alvin.

“Ada banyak orang seperti itu di tempat kerja,” tambahnya.

Sayangnya, banyak supervisor yang mempercayai apa yang dikatakan oleh pengidap NPD. dr. Alvin tak memungkiri fenomena tersebut menimbulkan efek gelembung yang luar biasa. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *