Titik Kumpul – BYD sebagai merek mobil yang saat ini fokus menawarkan kendaraan listrik (EV) ke pasar Indonesia, turut mendorong pameran Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2024 yang berlangsung di ICE, BSD, Tangerang.
Meski tidak meluncurkan produk baru, pada pameran 22 November hingga 1 Desember 2024, BYD berhasil memperoleh SPK (surat pemesanan kendaraan) sebanyak ribuan unit.
Direktur Utama PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao dalam keterangannya menjelaskan, selama 10 hari keikutsertaan di GJAW, pihaknya mendaftarkan 1.400 SPK yang merupakan sumbangan dari BYD Dolphin, Atto 3, Seal dan M6.
Rincian jumlah pesanan untuk masing-masing empat model tersebut belum diungkapkan, namun BYD M6 tampaknya menjadi favorit, dan Eagle mengucapkan terima kasih kepada pengunjung pameran.
“Pencapaian ini menunjukkan konsumen di Indonesia semakin percaya dengan inovasi dan teknologi yang kami hadirkan. Antusiasme yang besar terhadap BYD M6, baik dari segi penjualan maupun penghargaan, menjadi motivasi kami untuk terus memberikan yang terbaik.” pernyataan, Sabtu, 7 Desember 2024.
Selain menerima ribuan pesanan, selama pameran brand asal Tiongkok itu mencatatkan lebih dari 13 ribu pengunjung datang ke stand dan mencoba keempat produknya.
BYD Dolphin, Atto 3, Seal atau M6 dirancang untuk menawarkan desain modern, teknologi mutakhir, dan kinerja optimal. Dari total 1.272 sesi test drive yang tercatat, M6 kembali menjadi yang paling banyak diuji.
“Komitmen kami adalah menghadirkan solusi mobilitas yang tidak hanya inovatif tetapi juga berkontribusi terhadap pengembangan industri otomotif berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.
BYD M6 merupakan MPV elektrik pertama Indonesia yang menyasar segmen menengah, ditawarkan dalam konfigurasi 7 penumpang dan 6 penumpang dengan format Captain’s Seat di baris kedua.
Dari segi dimensi, memiliki panjang 4.710 milimeter, lebar 1.810 mm, tinggi 1.690 mm, serta wheelbase depan dan belakang 2.800 mm. Ground clearance-nya kemudian 170mm, berdasarkan velg 17 inci yang dibalut ban 225/55, suspensi depan MacPherson Strut, dan suspensi belakang multi-link.
Semua varian didasarkan pada baterai litium ferrofosfat atau bilah LFP dengan kapasitas bervariasi. Untuk tipe Standar, tenaganya 55,4 kWh dengan otonomi 420 km sesuai pengujian NEDC (New European Driving Cycle).
Tenaga puncak dari motor listrik penggerak roda depan sebesar 120kW dan torsi puncak 310Nm, sehingga berlari dari posisi diam hingga 100km/jam membutuhkan waktu 10,1 detik.
Berbeda dengan tipe Superior, kapasitas baterainya 71,8 kWh dengan jangkauan diklaim 530 km menggunakan tes NEDC. Tenaga maksimumnya kemudian 150 kW dan torsi 310 Nm. Karena lebih bertenaga, hanya butuh 8,6 detik untuk mencapai kecepatan 100 km per jam.