Cuma Ban dan Kaca Gak Bisa Dibuat BYD, Pantas Harga Mobil Listriknya Murah

VIVA – Build Your Dreams atau BYD merupakan perusahaan teknologi yang melebarkan sayapnya di industri otomotif. Kini merek asal China tersebut menjadi salah satu pemimpin di segmen kendaraan listrik di dunia.

Bahkan satu-satunya pesaing sengitnya di pasar global adalah Tesla. Mereka telah memperkenalkan banyak kendaraan listrik, mulai dari hibrida, hibrida plug-in, hingga mobil pribadi dan bus bertenaga baterai.

Menariknya, BYD merupakan salah satu merek paling independen di industri otomotif saat ini. Mereka membuat hampir seluruh komponen hingga keseluruhan mobil tanpa melibatkan perusahaan lain.

Dari bodi utama hingga sasis, baterai, mesin pembakaran internal, pengontrol, motor listrik, pelek, interior, sistem hiburan, kelistrikan, suspensi, dan bagian lainnya diproduksi sendiri.

Oleh karena itu, tidak heran jika produk yang mereka hasilkan bisa dijual dengan harga yang lebih terjangkau, padahal teknologinya jauh lebih maju. Bahkan baterai lithium ferrophosphate atau bilah LFP miliknya digunakan pada kendaraan listrik merek lain.

Biasanya, ekosistem manufaktur melibatkan beberapa perusahaan, termasuk usaha kecil dan menengah, yang memproduksi suku cadang atau komponen yang dibutuhkan oleh produsen, hal ini berbeda dengan pendekatan BYD. Jadi apa yang tidak bisa dilakukan?

Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao mengatakan perusahaannya tidak hanya mengembangkan teknologi untuk kendaraan, tetapi juga memiliki rantai pasokan yang disebut integrasi vertikal.

“Setahu saya, kami tidak bisa membuat ban dan kaca. Hal ini memungkinkan kami mengambil langkah untuk menyediakan mobil listrik dengan harga terjangkau,” kata Eagle mengutip wartawan dari ICE BSD, Tangerang, Senin, 29 Juli 2024.

Dengan kondisi tersebut, ia menegaskan, tidak perlu khawatir dengan harga mobil listrik yang masih dianggap mahal oleh sebagian masyarakat, karena merek Negeri Tirai Bambu bisa membuatnya lebih terjangkau.

“Kami ingin semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengadopsi teknologi elektrifikasi. Jangan khawatir soal harga, jangan berpikir mobil berteknologi baru tidak akan bersaing dengan harga,” ujarnya.

Hal itu dibuktikan dengan diluncurkannya BYD M6 di Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024. Harga MPV listrik pertama berkisar Rp 379 juta di pasar dalam negeri hingga Rp 429 juta on the road.

Meski status M6 milik BYD masih diimpor, namun mengingat komitmennya membangun pabrik di Subang, Jawa Barat, mereka berhak mendapatkan bebas bea masuk dan insentif CBU dari pemerintah dalam bentuk PPnBM.

Sejak hadir di Indonesia pada awal tahun 2024, BYD telah menawarkan tiga kendaraan listrik, Dolphin untuk segmen hatchback, disusul SUV kompak kelas Atto 3, dan sedan mewah sporty yang diwakili Seal. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gacor Dagelan4d
Gacor Dagelan4d
Gacor Dagelan4d
Gacor Dagelan4d
Gacor Dagelan4d
Gacor Dagelan4d
Gacor Dagelan4d
Gacor Dagelan4d

Team Tambak

sasui1 sasui2 sasui3 sasui4 sasui5 sasui6 sasui7 sasui8 sasui9 sasui10 sasui11 sasui12 sasui13 sasui14 sasui15 sasui16 sasui17 sasui18 sasui19 sasui20 sasui21 sasui22 sasui23 sasui24 sasui25 sasui26 sasui27 sasui28 sasui29

Team Rnr

rnr303 rnr303 rnrslot rnrslot rnr303 rnr303 rnrslot rnrslot