TOKYO, WI — Nissan Motor Corp. dilaporkan sedang mencari investor utama baru di tengah apa yang disebutnya “mode darurat”.
Pada konferensi pers bulan ini, perusahaan mengumumkan langkah-langkah drastis, termasuk memangkas 9.000 pekerjaan, mengurangi kapasitas produksi global sebesar 20%, menjual saham Mitsubishi dan menunda peluncuran model baru.
Seorang pejabat Nissan memperingatkan bahwa perusahaannya hanya punya waktu 12 hingga 14 bulan untuk memastikan kelangsungan hidupnya.
Dalam situasi ini, mitra lama Nissan, Renault, justru menjual sahamnya di perusahaan Jepang tersebut. Renault awalnya menguasai hingga 46% saham Nissan, namun kepemilikannya kini turun di bawah 40% dan akan terus menurun.
Di sisi lain, Nissan memperkuat hubungannya dengan Honda melalui perjanjian bersama pengembangan kendaraan listrik.
Mengutip Titik Kumpul Otomotif dari Carscoops, Kamis 28 November 2024, setidaknya dua petinggi Nissan membenarkan pihaknya sedang mencari investor besar.
“Kami punya waktu 12 hingga 14 bulan untuk bertahan. Ini akan sulit. Bagaimanapun, kami membutuhkan Jepang dan AS untuk menghasilkan arus kas,” kata seorang pejabat.
Honda diyakini akan menjadi investor besar, atau Renault mungkin akan menjual saham Nissan langsung ke Honda.
Kabar tersebut menggemakan spekulasi yang dilontarkan mantan CEO Nissan Carlos Ghosn pada Agustus lalu. Ghosn memperkirakan kolaborasi Honda-Nissan akan berujung pada pengambilalihan Honda.
Meskipun prediksi ini masih belum terbukti, situasi darurat Nissan meningkatkan tekanan untuk menemukan solusi dengan cepat. Sejauh ini Nissan belum memberikan komentar resmi atas laporan tersebut.