Jakarta, Titik Kumpul – Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov baru-baru ini mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan.
Ternyata, Durov memiliki lebih dari 100 anak kandung, meski ia belum pernah menikah dan lebih memilih hidup sendiri.
“Saya baru diberitahu bahwa saya mempunyai lebih dari 100 anak kandung. Bagaimana mungkin pria yang belum pernah menikah dan suka melajang?” tulisnya dalam postingan panjang Telegram yang dibagikan kepada 5,7 juta pengikutnya, lapor The Times of India pada Minggu, 4 Agustus 2024.
CEO ganteng ini mulai mendonorkan spermanya sekitar 15 tahun lalu, saat seorang temannya meminta bantuannya karena ia dan istrinya tidak bisa memiliki anak karena masalah kesuburan.
Sejak itu, donasi spermanya telah membantu lebih dari seratus pasangan di 12 negara untuk memiliki anak.
“Kepala klinik mengatakan kepada saya bahwa ‘bahan donor berkualitas tinggi’ jarang terjadi, dan sudah menjadi kewajiban saya sebagai warga negara untuk secara anonim menyumbangkan lebih banyak sperma untuk membantu pasangan lain,” tulis Durov.
Durov diduga berencana untuk membuka DNA-nya agar anak kandungnya dapat dengan mudah menemukan satu sama lain.
Ia menulis: “Tentu saja ada risikonya, tapi saya tidak menyesal menjadi donor. Kekurangan sperma sehat telah menjadi masalah yang semakin serius di seluruh dunia, dan saya bangga telah melakukan bagian saya untuk membantu menguranginya.”
Donasi sperma adalah praktik yang sangat penting dan bermanfaat. Ini memberikan solusi bagi pasangan yang menderita infertilitas. Banyak orang sulit hamil karena berbagai kondisi medis atau faktor usia. Donasi sperma memberi mereka kesempatan untuk merasakan betapa bahagianya menjadi seorang ayah dan membangun sebuah keluarga.
Selain itu, donor sperma juga berperan penting dalam kemajuan teknologi dan penelitian reproduksi. Dengan menyediakan materi genetik yang beragam, donor membantu mengembangkan teknik dan perawatan baru dalam pengobatan reproduksi, sehingga meningkatkan tingkat keberhasilan teknik reproduksi berbantuan.
Donasi sperma adalah prosedur non-bedah yang relatif sederhana dengan risiko minimal bagi pendonor. Prosesnya biasanya melibatkan evaluasi medis singkat dan beberapa donasi. Ini merupakan kontribusi yang berdampak rendah namun dapat memberikan dampak positif yang mendalam dan bertahan lama terhadap kehidupan penerimanya.
“Saya ingin membantu menghilangkan stigma terhadap donasi sperma dan mendorong lebih banyak pria sehat untuk melakukan hal tersebut, sehingga keluarga yang berjuang untuk memiliki anak dapat memiliki lebih banyak pilihan,” tulis Durov dalam sebuah telegram.
Selain itu, Durov tidak hanya membantu banyak keluarga, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap promosi kesehatan reproduksi dan integrasi ke dalam masyarakat. Jadi, meski bermodal besar, bos media sosial ini sudah memberikan dampak besar bagi dunia.