Jakarta, Titik Kumpul – Beberapa tokoh yang dicalonkan untuk mencalonkan diri pada Pemilihan Bupati (Pilkada) 2024 memutuskan mundur.
Keputusan mundur dari Pilkada 2024 memiliki banyak alasan, mulai dari mendapat jabatan baru dari partai hingga “PHP-in” dari partai pendukung di detik-detik terakhir pendaftaran.
Berikut jumlah tokoh yang batal duduk pada Pilkada 2024 pada pendaftaran putaran kedua: 1. Gusti Bhre
KGPAA Mangkunegara
Bhre menyampaikan pengunduran dirinya kepada partai pengusung (Gerindra, PKS, PSI, Golkar, PKB dan PAN) melalui WhatsApp pada Selasa 27 Agustus 2024 pagi.
Ketua DPW PSI Jawa Tengah Antonius Yogo Prabowo mengatakan Bhre sangat memikirkan keputusan mundurnya.2. Ariza Patria
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) pun memutuskan mundur dari pencalonan pada Pilkada Tangsel pada Rabu, 28 Agustus 2024 malam.
Ariza mengaku ditawari pekerjaan lain oleh kelompok Gerindra. Namun, dia menolak mengungkapkan peran spesifik apa yang ditugaskan padanya.3. Marshall Vidiano
Keputusan mundur Ariza diikuti rekannya Marhsel Widianto pada Rabu 28 Agustus 2024.
Gerindra yang sebelumnya mendukung Riza-Marshel mengalihkan dukungannya untuk membela Benyamin Davnie-Pilar Saga.4. Dico Ganiduto
Diko kembali hengkang sebelum berlaga di Pilkanda Semarang 2024.
Ketua Umum Partai Golkar (Bappilu) Kabupaten Jawa Tengah dan DIY, Iqbal Wibisono mengatakan, politikus muda Golkar itu punya pekerjaan lain di Jakarta.5. Aulia Rahman
Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman mundur dari pencalonan di Pilkada Kota Medan 2024 yang resmi didukung tiga partai politik yakni PSI, Demokrat, dan PKS.
Terungkap, Aulia mundur dari pencalonannya setelah tiga pendukungnya menarik dukungannya. Kelompok tersebut mengalihkan dukungannya kepada duo Rico Waas-Zakiyudin Harahap yang didukung Gerindra, NasDem, PKB, PAN, dan Perindo.
“Karena tiga parpol pengusung tiba-tiba mencabut dukungannya. Awalnya PSI dan Demokrat disusul PKS. Tentu saja kami tidak terbang, kata Aulia kepada wartawan, Rabu, 28 Agustus 2024.
Saat ditanya alasan ketiga kelompok pendukung tersebut memilih berpisah, Aulia mengatakan ada campur tangan dari pimpinan tertinggi kelompok tersebut.