Semarang, Titik Kumpul – Siapa sangka, dari sebuah desa kecil di Tanon, Semarang, lahirlah destinasi wisata yang unik dan dinamis.
Berkat prakarsa pemuda bernama Trisno Widodo, Dusun Tanon kini dikenal dengan nama Desa Menari, desa wisata yang menampilkan berbagai kesenian tradisional.
Trisno, lulusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, memilih pulang ke kampung halaman setelah menyelesaikan kuliahnya. Melihat kekuatan yang tersembunyi di desanya, Trisno berhasil mengubah wajah Dusun Tanon.
Dengan semangatnya, ia mengajak warga untuk bahu-membahu mengembangkan pariwisata di desanya.
Proyek Desa Menari lahir dari keinginan Trisno untuk melestarikan kesenian tradisional dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Di desa wisata ini pengunjung dapat menyaksikan berbagai kesenian seperti tari Topeng Ayu, Kuda Debog, Kuda Kiprah, dan Warok Kreasi yang dibawakan langsung oleh warga.
Selain seni, Desa Menari juga menawarkan pengalaman wisata unik, seperti wisata kuliner, ekowisata, dan homestay. Semua hal ini ditempatkan dengan baik untuk membuat para tamu merasa seperti di rumah sendiri.
Dalam waktu kurang dari tiga tahun, Desa Menari telah memperoleh pendapatan hampir Rp 250 juta. Jumlah tersebut belum termasuk tambahan pendapatan dari penjualan produk lokal yang dikelola masyarakat desa.
Misalnya, kerajinan tangan, produk susu, serta makanan dan minuman buatan rumah dijual kepada wisatawan.
Pendapatan ini tidak hanya mendongkrak perekonomian lokal, tetapi juga memberikan lapangan kerja bagi warga sekitar.
Namun, bagi Trisno, kesuksesan Desa Menari bukan hanya soal uang. Yang lebih penting adalah bagaimana desa ini dapat memberikan kesempatan kerja yang baik bagi para pemuda desa agar mereka tidak merantau ke kota untuk mencari pekerjaan.
Kisah sukses Desa Menari menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia. Trisno menunjukkan dengan semangat dan kreativitas, desa kecil pun bisa menjadi destinasi wisata yang menarik.
Berkat upaya Trisno dalam memajukan masa depan kampung halamannya, berbagai penghargaan telah diraih oleh Trisno, salah satunya adalah Penghargaan Apresiasi SATU Indonesia 2015 dari Astra untuk kategori lingkungan hidup.