Jakarta, Titik Kumpul – HighScope Film Festival (HiFFest), kompetisi film pendek tahunan tingkat pelajar SMA yang diselenggarakan oleh OSIS SMP HighScope Indonesia TB Simatupang, kembali hadir tahun ini dengan mengusung tema Relive our culture. Tema ini mengajak para pembuat film muda untuk menceritakan kisah perjalanan dan pertumbuhan bangsa kita serta mendalami konsep pelestarian budaya.
Seiring dengan semakin terbukanya generasi muda terhadap budaya asing, semakin penting bagi kita untuk terhubung kembali dan merayakan warisan etnis kita. Melalui kekuatan sejarah, HiFFest hadir sebagai pengingat kepada masyarakat akan perayaan dan apresiasi generasi muda Indonesia terhadap nilai budaya bangsa di era modern.
Di usianya yang ke-19, HiFFest terus membuka pintu bagi seluruh siswa SMA untuk mengembangkan idenya melalui film pendek, baik dari HighScope Indonesia School maupun sekolah lain di Indonesia. Tahun ini HiFFest menampilkan 8 (delapan) film pendek karya siswa dari 8 (delapan) sekolah peserta.
Delapan sekolah yang berpartisipasi adalah: SMP Anderson (Kala Kirana), SMP Al-Azhar 3 Bintaro (Skeptis), SMP Dian Didaktika (Pelajaran Tari), SMP Baitul Maal (Celluloid Reverie), SMP HighScope Bali (Jam Nem) , SMP HighScope Bintaro (Prasongko), SMP HighScope Kelapa Gading (Gagal bukan berarti kalah), dan SMP HighScope TB Simatupang (Kehilangan Hati).
Rangkaian kegiatan HiFFest 2024 terdiri dari dua tahap, yaitu workshop film selama dua hari dan acara utama yaitu Awards Day. Workshop akan dilaksanakan pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2024. Workshop film merupakan wadah peserta untuk mendapatkan bimbingan dari instruktur dari Karnos Film.
Workshop ini mencakup beberapa mata kuliah dasar-dasar pembuatan film, seperti produksi film bersama Ario Rubbik, penulisan skenario bersama Mutiara Rizki, akting bersama Ocky Yudiandra, editing bersama Rizky Amarulloh, dan scoring bersama Adam Siana (Soundtrap) dan Aprimela (White Shoes & The Couples). Perusahaan).
Pada Awards Day, delapan judul film di atas diputar dan dinilai oleh lima juri yang merupakan praktisi dan ahli di bidangnya, yaitu: Nungki Kusumatuti (Meisie Cretek, Radit dan Jani, Perempuan Dalam Pasungan), Samo Rafael (Kupu Kupu Kertas, Harlot’s Pule, Ujung Dunia), Ario Rubbik (The Last Barongsai, Hijabers In Love, One Hour Only), dan Kanya Kamili Priyanti (Kretek Girl, Gossip Girl Indonesia, Tunnel Indonesia).
Berikut daftar pemenang HiFFest 2024 untuk masing-masing kategori: Sinematografi Terbaik – Ngalah Tak Mau Ketinggalan (SMP Sekolah HighScope Indonesia – Kelapa Gading) Dokumenter Terbaik – Kala Kirana (SMP Anderson) Sutradara Fotografi Terbaik – Jam Nem ( SMP Sekolah HighScope Indonesia – Bali ) Editing Film Terbaik – Rahasia Hati (SMP Sekolah HighScope Indonesia – TB. Simatupang) Hiburan Guru Terbaik – Prasongko (SMP Sekolah HighScope Indonesia – Bintaro) Soundtrack Terbaik – Rahasia of the Heart (SMP Sekolah HighScope Indonesia – TB .Simatupang) Penampilan Terbaik – Prasongko (SMP Sekolah HighScope Indonesia – Bintaro) Aktor Terbaik – Skeptisisme (SMP Al-Azhar 3 Bintaro) Aktor Terbaik – Les-Tari (SMPI Dian Didaktika) Sutradara Terbaik – Film Terbaik Kala Kirana (SMP Anderson) – Film Favorit Kala Kirana (SMP Anderson) – Mural Favorit Jam Nem (SMP Sekolah HighScope) Indonesia-Bali) – Lamunan Seluloid (SMPIP Baitul Maal)
Penambahan bagian Mural paling sesuai dengan tema Relive Our Culture karena mural secara visual dapat menjelaskan tema dan menciptakan identitas visual yang kuat pada film-film tersebut. Para juri memberikan pujian yang tinggi terhadap HiFFest 2024. Nungki Kusumastuti sangat senang dengan pengalaman pertamanya menjadi hakim.
“Imajinasi anak-anak itu luar biasa, dan mereka sangat cerdas. Oleh karena itu, besar harapan saya agar dunia perfilman Indonesia terus meraih kesuksesan. Film, tapi juga penelitian budaya, sosial, sangat bagus, luar biasa,” kata Nungki. dikatakan. .
Samo Rafael juga melaporkan hal serupa. “Hari ini senang sekali menjadi juri, suatu kehormatan bagi saya melihat apa yang akan dilakukan oleh generasi penerus. Semuanya tampak keren. Pesan saya kepada para kontestan yang masuk hari ini adalah pembukaan industri film Indonesia. Nampaknya begitu ini adalah waktu yang tepat untuk mulai belajar dan bereksperimen dengan pembuatan film.”
Kanya Kamili Priyanti, siswa Sekolah TB Simatupang HighScope Indonesia, merasa bangga bisa diundang menjadi juri. “Senang sekali bisa diundang ke Hiffest karena mengingatkan saya pada masa lalu ketika saya masih kecil di sekolah ini. “Saya berharap peserta tahun ini terus berkarya, tidak takut melakukan kesalahan, karena dari kesalahan itulah kita bisa belajar,” ujarnya.