Bali, Titik Kumpul – Tiga band indie asal Taiwan tampil tampil di festival AXEAN 2024 yang digelar di Jimbaran Hub, Bali. Penampilan The Dinosaur’s Skin, Aku Sulit, The Chairs berhasil menarik minat penikmat musik di Bali.
Dinosaur Skin yang terdiri dari dua karakter yaitu Treks dan Triceratops berhasil membawa penonton ke dunia prasejarah melalui musik yang mereka bawakan. Pasalnya band indie asal Taiwan ini menggebrak dengan konsep Jurassic Pop.
Lewat musik yang mereka bawakan, A Pelle di Dinosaur menceritakan kisah hidup dinosaurus yang sempat punah namun kembali berkomunikasi dengan umat manusia.
“Kita adalah bagian dari spesies yang punah dan kita menggunakan musik untuk berbicara dengan manusia modern,” kata Treks dan Triceratops pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Respon penonton Indonesia membuat The Dinosaur’s Skin diterima dengan baik, tak kalah dengan antusiasme yang mereka terima di Taiwan.
Sementara itu, I’m Trouble yang juga merupakan grup musik asal Taiwan mengaku baru pertama kali tampil di Indonesia.
Band ini beranggotakan Hsuan yang memainkan synthesizer, vokal, Ernest sebagai vokalis utama dan keyboard, Eason memainkan gitar dan juga vokal, sedangkan Jason memainkan drum.
“Ini pertama kalinya kami ke Indonesia, dan penonton di sini sangat ekspresif, berbeda dengan Taiwan atau Jepang yang penontonnya sering lebih pemalu,” kata Ernest, sang vokalis utama.
Saya hampir tidak mengakui bahwa mereka akan kembali ke Indonesia setelah pengalaman tak terlupakan ini, apalagi Indonesia adalah salah satu tempat di mana musik mereka diterima dengan baik.
Tak hanya Tha Dinosaur’s Skin dan Aku Sulit, The Chairs juga membawakan musik folk rock dan berhasil memikat penonton dengan warna musik yang terinspirasi dari The Beatles.
Grup beranggotakan Zhong (vokal, gitar), Jing (vokal, gitar) dan Benson (bass) ini merilis lima album yang menarik perhatian di berbagai belahan dunia.
“Kami sangat senang bisa tampil di Bali.” “Ini pertama kalinya kami ke sini, dan sambutannya sungguh luar biasa,” Jing antusias.
Ia menambahkan, mereka terkesan dengan cara penonton Indonesia ikut menyanyikan lagu-lagu mereka.
“Ini pengalaman yang luar biasa. Kami merasa sangat terinspirasi dengan suasana di Bali dan saya sudah berpikir untuk menulis lagu baru tentang tempat ini agar kenangan ini dikenang selamanya,” ujarnya.
Penampilan tiga band indie Taiwan di festival AXEAN juga dinilai sebagai peluang besar untuk menampilkan karakter musik mereka yang semakin dewasa.
Festival AKSEAN sendiri merupakan wadah bagi musisi indie Asia untuk memperluas audiensnya.
AKSEAN Festival yang awalnya diadakan secara virtual pada masa pandemi tahun 2020, kini menjadi acara live yang mempertemukan talenta musik dari seluruh Asia, antara lain Taiwan, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.