Jakarta – Kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap legenda, takhayul, dan ramalan sangat kuat. Salah satu ramalan yang populer di kepulauan, khususnya di Pulau Jawa, adalah ramalan Jayabaya Notonegoro tentang pemimpin Indonesia.
Menjelang pemilu 2024, prediksi lama tersebut kembali menjadi perbincangan. Namun, mampukah prediksi Jayabaya Notonegoro membenarkan hasil pemilu 2024?
Ramalan Jayabaya Notonegoro diambil dari kitab Sunan Giri Prapen dan Pangeran Wijil Woyamba, tokoh Kerajaan Demak pada abad ke-16 Masehi.
Ia menggunakan nama Jayabaya, raja Kediri pada abad ke-12 yang juga dikenal sebagai seorang penyair. Jayabaya adalah orang yang menerjemahkan kisah Mahabharata dari bahasa Sansekerta ke bahasa Jawa. Apa yang dimaksud dengan Notonegoro?
Notonegoro berasal dari lima suku kata yang mempunyai arti tersendiri. Pertama, “No” adalah kependekan dari Noto yang artinya kendali.
Kedua, “Ku” merupakan kependekan dari “Toto” yang berarti benar atau benar. Ketiga, “Ne” merupakan singkatan dari Nego yang berarti tanah atau negara. Keempat, “Go” merupakan kependekan dari Goro yang berarti kerja atau usaha. Kelima, “Ro” merupakan kependekan dari Roro yang berarti perempuan.
Oleh karena itu, Notonegoro diartikan sebagai orang yang mengatur negara dengan benar, pekerja keras, dan mendampingi perempuan.
Banyak pihak yang kemudian mengaitkan ramalan angka Notonegoro dengan para pemimpin Indonesia sejak kemerdekaan. Berikut nama-namanya : 1. Sukarno
Presiden pertama Indonesia yang bernama lengkap Kusno Sosrodihardjo. Namanya diyakini memiliki suku kata Non dan Ro.
Soekarno berasal dari Blitar, dekat Kediri, yang merupakan kampung halaman Jayabaya. Soekarno digantikan oleh Fatmawati sebagai Ibu Negara.2. Soeharto
Presiden kedua Indonesia bernama lengkap Muhammad Soeharto yang berinisial To dan Ro. Soeharto memerintah selama 32 tahun sebelum digulingkan oleh mahasiswa dan masyarakat sipil.
Soeharto berasal dari Yogyakarta, bagian dari wilayah Majapahit, penerus Kerajaan Kediri. Saat memimpin Soeharto didampingi Ibu Negara Siti Hartinah atau Tien de Solo.3. MegawatiSoekarnoputri
Presiden kelima Indonesia yang merupakan anak dari Ir.Soekarno dan Fatmawati. Megawati yang merupakan presiden wanita pertama Indonesia bernama lengkap Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri ini memiliki Ne dan Ro.4. Susilo Bambang Yudhoyono
SBY adalah presiden keenam Indonesia. Dua kali menjadi pemimpin di Indonesia pada tahun 2004 hingga 2014, nama SBY memiliki suku kata Non dan Yo. Yo dianggap kependekan dari Yogyakarta, tempat ia dilahirkan. Ia didampingi Kristen Herawati, wanita asal Yogyakarta yang akrab disapa Ani.5. Joko Widodo
Jokowi adalah presiden ketujuh Indonesia. Namanya mengandung kata Tidak dan Lakukan. Do adalah kependekan dari Solo, tempat kelahirannya. Saat berkendara ia ditemani Iriana, ibunda Solo.
Nah, dari lima pemimpin Indonesia di era Soekarno hingga Jokowi, tidak ada satu pun namanya yang mengandung kata Notonegoro. Hanya saja dianggap memiliki persamaan dan keterkaitan karena semuanya berasal dari Pulau Jawa, pusat peradaban Indonesia sejak zaman Majapahit.
Oleh karena itu, ramalan Jayabaya Notonegoro belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Nubuatan ini tidak bisa dijadikan pedoman, karena dapat ditafsirkan oleh setiap orang menurut pemikiran atau keinginannya masing-masing.