Deretan Kasus Bunuh Diri Terkait Pinjol di Indonesia Sepanjang 2024, Terbaru Satu Keluarga Tewas di Ciputat

Jakarta, Titik Kumpul – Kasus bunuh diri akibat perbudakan utang online (pinjol) akan terjadi sepanjang tahun 2024 di Indonesia. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan masyarakat dan menjadi permasalahan serius bagi pemerintah.

Bukan hanya satu atau dua kali saja, nampaknya banyak kasus bunuh diri atau kematian terkait rokok di tahun ini. Jadi apa? Dirangkum Titik Kumpul Senin 16 Desember 2024 Berikut deretan kasus bunuh diri terkait pinjol di Indonesia sepanjang tahun 2024, terakhir ada satu keluarga di Ciputat yang meninggal dunia.

1. Sebuah keluarga bunuh diri di apartemen Panjiran

Beberapa bulan lalu, ada satu keluarga dikabarkan bunuh diri di sebuah apartemen di Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara. Pasalnya, keluarga korban sedang mengalami kendala keuangan bahkan diduga terlibat pinjaman online (pinjol).

Diketahui, 4 orang satu keluarga meninggal pada Sabtu sore dari Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan lantai 22, Jakarta Utara. Korban diduga melompat dari atap.

Dalam pemberitaan sebelumnya, keempat korban tersebut adalah seorang laki-laki EA (50), seorang perempuan berinisial AIL, serta 2 orang pemuda bermarga JWA (13) dan seorang remaja putri bermarga JL (16). Jenazah keempat korban ditemukan petugas keamanan yang menjaga lobi apartemen.

2. Ibu muda gantung diri di Lombok Timur

Kasus lain dimana seseorang rela bunuh diri karena terlilit hutang adalah seorang ibu rumah tangga muda yang gantung diri. Peristiwa itu terjadi pada Senin, 9 September 2024, di Kecamatan Jerowaru, Provinsi Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, NTB.

Menurut polisi, pelaku pembunuhan tersebut digantung oleh seorang warga di rumah suaminya. Saksi histeris saat melihat korban dan bergegas memperingatkan warga lainnya

Sebelum perintah eksekusi, korban diketahui telah menulis surat di atas sabun batangan yang menyatakan bahwa ia tidak mampu membayar utangnya dan akan bunuh diri.

3. Mahasiswa Unnes bunuh diri karena tertimpa masalah

Selain keluarganya, ternyata ada mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang gantung diri berinisial VIS. Ia kehilangan nyawanya karena terlibat pinjaman online (pinjol).

Pelajar tersebut ditemukan tewas di kediamannya di kawasan Kota Sekaran, Kota Semarang. Sebelum VIS meninggal, keluarga korban sebenarnya mengirimkan pesan singkat WhatsApp kepada pemilik asrama Maryanah.

Akibatnya, pemilik kos kemudian mengetuk pintu kediaman VIS, namun tidak ada respon, saat itu kediaman korban dalam keadaan tertutup dan gelap. Karena tak mendapat jawaban, Maryanah kemudian mencoba melihat melalui kusen pintu dan kaget melihat IKAN yang tergantung.

4. Seorang pria bunuh diri karena hutang puluhan juta

Ia ditemukan tewas di sebuah gubuk depan sebuah rumah di Jalan Roda, Ciputat, Tangsel (Tangsel). Diduga pria tersebut memutuskan bunuh diri karena berhutang puluhan juta secara online (pinjol).

Kronologisnya, bermula dari saksi bernama Darmanto yang pulang ke rumah dan menemukan korban di teras rumahnya. Kemudian saksi masuk ke dalam rumah untuk beristirahat.

Namun saksi terbangun dan keluar rumah. Korban tampak tertegun saat gantung diri di depan gudang depan rumahnya. Saksi melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Tujuannya adalah untuk mengambil langkah lebih lanjut.

5. Kurir gantung diri di Gedung Kosong

Beberapa waktu lalu di Jalan Raya Sanggingan, Banjar Penestanan Kaja, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, seorang pengumpul makanan berinisial Gusti NS (44) gantung diri di sebuah gedung kosong.

Jenazah Gusti NS diketahui ditemukan di negara bagian tersebut. Terjebak utang online (pinjol), kurir makanan ini diyakini nekad mengakhiri hidupnya.

6. Sebuah keluarga bunuh diri di Ciputat

Kasus bunuh diri akibat merokok terbaru datang dari sebuah keluarga yang bunuh diri di Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangsel.

Kronologisnya, menurut pihak keluarga, selaku adik dari pihak laki-laki, pihak keluarga mengatakan YA (laki-laki) diambil oleh kreditor atau kreditur.

Menurut dia, tagihan tersebut jatuh tempo beberapa hari sebelum acara pada Minggu 15 Desember 2024 pukul 11.00 WIB. Akibatnya, satu keluarga bunuh diri karena terlilit hutang dan jenazah 3 korban diamankan pihak berwajib.

Selama penggeledahan, ditemukan keluarga palsu. Jenazah istri dan anaknya membeku di dalam kamar. Sementara itu, jenazah pria ditemukan gantung diri.

Selain itu, sebagian besar kasus bunuh diri terkait ganja mengikuti pola serupa. Seringkali korban tergiur dengan kemudahan pengajuan pinjaman, namun kemudian terjebak dalam sistem bunga tinggi dan denda yang tidak transparan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *