Di Balik Istilah “Backburner”: Mengapa Kita Sering Dijadikan Seseorang Sebagai Cadangan?

VIVA – Pernahkah kamu merasa hanya menjadi pilihan kedua atau ketiga dalam sebuah hubungan? Atau mungkin Anda berpikir Anda hanya mengingat ketika orang lain tidak punya pilihan lain? Jika ya, Anda tidak sendirian! Banyak orang menghadapi situasi di mana mereka ditempatkan pada posisi yang tidak menguntungkan dalam hubungan.

Masalah ini bisa membuat kita merasa tidak berharga apa pun, dan akibatnya bisa membuat kita merasa tenang. Sudah waktunya bagi kita untuk belajar lebih banyak tentang masalah ini dan mengapa kebanyakan dari kita terjebak dalam situasi ini.

Di dunia alternatif yang serba cepat ini, kita sering dihadapkan pada situasi di mana orang-orang dalam hidup kita tidak berhasil.

Istilah “backburner” diciptakan untuk menggambarkan seseorang yang disimpan sebagai opsi cadangan ketika opsi utama tidak tersedia. Mari selami lebih dalam fenomena Asal usul kata “Backburner”.

Kata “backburner” sebenarnya berasal dari dunia memasak. Dalam memasak, terdapat back burner yang digunakan untuk menghangatkan makanan, namun tidak untuk memasak. Dalam masyarakat, hal ini benar, ini menggambarkan situasi di mana satu orang diselamatkan – mungkin disebut ketika orang lain tidak.

Di era digital saat ini, penggunaan kata ini semakin meningkat terutama di kalangan anak muda. Aplikasi kencan dan kencan memberikan banyak pilihan, namun di sisi lain juga menciptakan pola pikir di mana orang berpikir mereka bisa memilih dan berganti pasangan sesuai keinginan.

Hal ini membuat hubungan menjadi sulit dan dapat menimbulkan situasi dimana satu orang menjadi pilihan kedua sehingga menyebabkan satu orang menjadi “Cadangan”.

1. Lingkungan

Salah satu alasan utama mengapa seseorang mengalami “backburner” adalah kebingungan emosional. Banyak orang menolak melakukan kejahatan karena takut disakiti atau kehilangan kebebasan.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh American Psychological Association, ketidakpastian dalam hubungan dapat menyebabkan lebih banyak stres dan kecemasan. Ketika seseorang merasa tidak yakin dengan perasaannya, mereka mungkin memilih untuk tidak terlibat dan ingin terbuka terhadap kemungkinan lain.

2. Ketidakamanan dalam hubungan

Ada kalanya pasangan merasa tidak puas dengan hubungannya saat ini. Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari kurangnya rasa syukur terhadap kehidupan pasangan, kurangnya kepedulian, komunikasi yang buruk, hingga konflik antara nilai dan tujuan hidup. Ketidakpuasan ini seringkali membuat orang mencari peluang lain.

Misalnya, jika pasangannya tidak mendukung atau tidak tanggap, orang tersebut mungkin merasa perlu mencari orang lain yang dapat mengisi apa yang mereka rasakan sebagai kurangnya hubungan.

Namun, penting untuk diingat bahwa mencari kepuasan di luar hubungan adalah hal yang salah. Ketidakmampuan menghargai kehidupan pasangan dan fokus pada kelemahannya, tanpa berusaha memperbaiki hubungan, dapat menghancurkan fondasi kepercayaan dan komitmen yang telah dibangun.

Segala masalah hendaknya dihadapi dengan komunikasi yang jujur, bukan mencari jalan keluar.

3. Ada banyak pilihan

Era digital menawarkan banyak pilihan dan hal ini selalu berubah. Dengan aplikasi kencan dan media sosial, seseorang dapat menjelajahi banyak pilihan. Perbedaan ini dapat membuat orang menjadi kurang bersosialisasi, menempatkan orang lain pada posisi “terbelakang” ketika mereka bingung menentukan pilihan.

Menurut Pew Research Center, kaum muda cenderung melakukan percakapan seperti hubungan, yang dapat menimbulkan perasaan bahwa “ada seseorang yang lebih baik di luar sana”. Tanda-tandanya ada di Backburner.

1. Komunikasi yang buruk

Salah satu tanda yang jelas bahwa hal itu mungkin merugikan adalah kurangnya komunikasi. Jika pasangan Anda menelepon Anda hanya ketika dia tidak punya rencana lain, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda bukan prioritasnya.

Coba ingat-ingat, apakah mereka hanya menelepon saat butuh sesuatu atau saat tidak ada pilihan lain?

2. Gangguan dalam hubungan

Apakah Anda bingung dengan hubungan Anda? Jika Anda tidak memiliki jawaban yang jelas dan sering harus bertanya, ini bisa jadi pertanda Anda sedang bersembunyi. Ini mungkin pertanda bahwa pasangan Anda tidak mau menjelaskan hubungan atau kejahatannya.

3. Berhenti mendengarkan

Kepedulian adalah salah satu aspek terpenting dalam suatu hubungan. Jika pasangan Anda sangat peduli pada Anda dan fokus pada orang lain, saat itulah Anda perlu berhati-hati. Misalnya, jika dia terus-menerus memposting tentang orang lain di media sosial atau tampak semakin bingung saat membicarakan orang lain, itu mungkin pertanda dia “Serius”.

1. Perasaan tidak ada gunanya

Berada di “backburner” seringkali membuat orang merasa tidak berguna. Jika Anda terus merasa menjadi pilihan kedua, hal itu dapat merusak kepercayaan diri dan harga diri Anda. Menurut Journal of Relationships and Personality Disorders, perasaan tidak berdaya bisa berujung pada depresi dan kecemasan yang berdampak negatif pada otak Anda.

2. Bingung berpikir

Saat Anda berada dalam situasi ini, Anda mungkin merasa bingung dan terjebak dalam emosi yang campur aduk. Di satu sisi ingin menjaga hubungan, namun di sisi lain Anda bahagia. Kebingungan ini bisa berujung pada stres kronis, sehingga sulit untuk melangkah maju.

3. Dampak terhadap hubungan lainnya

Kondisi ini tidak hanya memengaruhi hubungan Anda dengan orang tersebut, namun juga bisa memengaruhi hubungan lain dalam hidup Anda. Ketidakpastian dan rasa sakit dapat membuat Anda sulit terbuka terhadap orang lain. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa menjadi sangat defensif atau gugup bagi orang baru yang mencoba menghadapi situasi Melakukan “Ketika” 1. Meningkatkan Kesadaran Diri

Langkah pertama untuk mengatasi keadaan ini adalah dengan mengenal diri sendiri. Ketahui nilai-nilai Anda dan apa yang Anda inginkan dalam suatu hubungan. Jangan pernah membiarkan diri Anda menjadi opsi cadangan. Cobalah untuk menuliskan apa yang Anda cari dalam suatu hubungan dan apa yang membuat Anda merasa berguna.

2. Diskusikan dengan jelas

Komunikasi penting dalam hubungan apa pun. Jika Anda merasa diperlakukan tidak adil, bicarakan dengan pasangan Anda. Cobalah untuk mengungkapkan perasaan Anda dengan jujur ​​dan terbuka. Jangan takut untuk bertanya tentang hubungan mereka dan apa yang mereka inginkan.

Terkadang, diskusi terbuka bisa menjelaskan banyak hal.

3. Putuskan untuk melanjutkan atau berhenti

Setelah Anda berbicara dan mendengar tanggapan pasangan Anda, inilah saatnya mengambil keputusan. Apakah Anda ingin melanjutkan hubungan ini atau lebih baik mencari seseorang yang menyukai Anda? Ingat, Anda berhak sehat dan memiliki hubungan baik.

Jika pasangan Anda tidak bisa memberikan kepastian atau komitmen yang Anda butuhkan, mungkin inilah saatnya untuk berpikir ulang.

Peristiwa “Backburner” seringkali membuat kita merasa tidak berguna dan bingung dalam menjalin hubungan. Dengan memahami penyebab dan tandanya, kita dapat mengambil langkah untuk memperbaiki keadaan.

Ingat, Anda berhak mendapatkan hubungan yang menghormati dan peduli satu sama lain. Jangan selalu menempatkan diri Anda di satu tempat.

Jangan biarkan diri Anda terjebak dalam siklus ketidakpastian. Anda berhak mendapatkan cinta dan hubungan sejati. Mulailah menunjukkan diri Anda sekarang!

Dari sini, mari kita bahas lebih lanjut tentang bagaimana membangun rasa percaya diri dan mencari pasangan yang baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *