Titik Kumpul Showbiz – Fashion show yang disponsori selebriti Tanah Air Wanda Hara tiba-tiba menjadi sorotan. Sejak 21 Juli 2024, namanya ramai dibicarakan menyusul kelahirannya yang bercadar.
Wanda Hara dikabarkan mengenakan abaya hitam dan kerudung hitam saat menghadiri kelas Ustaaz Hanan Attaki. Tak hanya itu, Wanda Hara ditengarai pernah satu kelas dengan Ustad Hanan Ataki bersama banyak selebriti tanah air. Wanda Hara diduga berdiri di samping sepupu Rafi Ahmed yang merupakan istri Tara Budiman, Gia Sadika. gulir oke?
Di antara selebriti tersebut adalah Nagita Slavina, Sihnaz, Nisaya Ahmed. Publik dibuat yakin dengan foto Wanda Hara yang bercadar hitam dan video Instagram story dirinya menghadiri kelas Ustaaz Hanan Ataki beberapa hari lalu. Saat itu, Wanda Hara terlihat mengucapkan terima kasih kepada salah satu jamaah yang telah mengikuti ceramah Ustad Hanan Ataki. Diketahui bahwa para pemujanya mengajukan permintaan di depan pemuja lainnya untuk jatuh cinta dengan kekasihnya.
“Senang sekali, terima kasih Nona Lola Maas Agung yang sudah menyemangatimu,” tulis Wanda Hara dalam Instagram Stories yang di-repost di Instagram Stories miliknya @lambedanu.
Unggahan singkat tersebut sontak populer dan dikecam warganet. Beberapa jaringan menanyakan nomor Wanda Hara yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut.
“Jadi Wanda Hara itu pacarnya?” komentar netizen.
“Anehnya teman-temanku saling menghina, tidak ada yang bicara sama sekali,” sahut yang lain.
“Millen yang mengubah segalanya, tetap memakai penutup Pacey saat mengulanginya,” sahut yang lain.
“Mungkin dia mengira kalau dia memakai kerudung tidak akan ada yang mengenalimu. Cincin yang aneh, Wanda,” sahut yang lain.
“Gimana kalau ini menghina? Pernah putus sama cowok sama cewek lalu di campur aduk sama wanita bercadar? Gimana dipikiran,” sahut netizen lainnya dinilai apatis dan tidak merekomendasikan Wanda Hara.
“Kenapa rekan setimnya tidak mendisiplinkannya,” canda yang lain.
“Teman dekat pun harus kuat, apalagi pelajaran repetisi harus jelas yang mana laki-laki dan perempuan,” jelas warganet.
“Kalau pendidikan memisahkan perempuan dan laki-laki, saya tak henti-hentinya memikirkan hal yang sama seperti teman-teman saya yang mengatakan lebih baik menjadi perempuan. Sifatnya laki-laki, bukan perempuan,” ujarnya.