Jakarta, Titik Kumpul – Seiring bertambahnya usia, kita semua berusaha untuk tetap awet muda. Padahal penuaan adalah proses alami dan tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Atrofi otak terkait usia, atau lebih sederhananya, penurunan volume otak secara bertahap seiring berjalannya waktu.
Seiring bertambahnya usia, atrofi otak menyebabkan penurunan kognitif dan masalah neurologis. Menariknya, penelitian inovatif baru-baru ini menunjukkan bahwa beberapa perubahan gaya hidup, terutama pola makan, dapat memperlambat proses ini. Silakan gulir lebih jauh.
Melansir laman Times of India, tim peneliti dari Ben-Gurion University of the Negev, Harvard University, Leipzig University dan lainnya mempelajari bagaimana pola makan memengaruhi kesehatan otak.
Menurut temuan mereka, yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, meningkatkan pengendalian gula darah bisa menjadi strategi ampuh dalam melawan degenerasi otak terkait usia.
Penelitian ini merupakan bagian dari studi DIRECT PLUS Brain MRI yang lebih besar, yang menggunakan pencitraan otak untuk menentukan usia biologis otak. Hal ini menunjukkan bahwa usia otak mencerminkan status kesehatan dan seringkali berbeda secara signifikan dari usia sebenarnya seseorang.
Dalam studi tersebut, peneliti mengkaji efek diet hijau Mediterania (GreenMed) yang dikatakan efektif meningkatkan pengendalian gula darah. Jika pola makan Anda kaya akan polifenol tumbuhan, hal ini bermanfaat karena polifenol ini melintasi sawar darah-otak dan mengurangi peradangan di otak. Peradangan inilah yang seringkali berkontribusi terhadap penurunan fungsi kognitif yang sehat.
Polifenol yang ditemukan dalam makanan dan minuman nabati seperti teh hijau dan mankai memperlambat penuaan, menurut sebuah studi klinis baru yang dilakukan di Israel dan sebuah studi yang ditulis bersama oleh para peneliti dari T.H. Universitas Chan Harvard. Sebuah penelitian menemukan bahwa pola makan berdaun Mediterania bermanfaat dalam mengobati radang sendi otak yang berkaitan dengan usia, yang dapat menyebabkan kondisi seperti demensia dan penyakit Alzheimer.
Di sisi lain, pola makan Mediterania berakar pada makanan dan minuman tradisional rumahan yang biasa dikonsumsi di negara-negara sekitar Laut Mediterania. Pola makan sehat ini mencakup biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan minyak zaitun murni. Diet ini juga mencakup konsumsi produk susu dan alkohol dalam jumlah sedang serta konsumsi daging yang rendah.