Digebrak Jenderal TNI Berdarah Kopassus, Kartel Narkoba Malaysia Babak Belur di Batas Negara

VIVA – Kartel narkoba internasional kini tengah digerebek lewat penggerebekan besar-besaran yang dilakukan Komandan Resor Militer (Danrem) 121/Alambhana Wanawwau, Brigjen TNI Luqman Arief.

Karena tak mungkin mati, saat ini kartel narkoba tengah kesulitan menyelundupkan sabu dari sektor barat perbatasan RI dan Malaysia, Kalimantan Barat.

Dulu sektor barat, khususnya wilayah Jagoi Babang hingga Temajuk Sambas, merupakan jalur utama penyelundup dan kini sulit dijangkau, kata Brigjen Luqman Arief dalam siaran resmi VIVA Militer, Rabu. , 14 Agustus 2024

Menurut perwira tinggi TNI Angkatan Darat bersama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini, penyelundupan narkoba dari negara tetangga ke Indonesia kini sulit dilakukan karena dibentuknya Program Radar Embrio Anti Narkoba yang diperkuat oleh TNI dan sekitarnya. komunitas. perbatasan negara.

“Sekarang mereka berusaha mencari jalur penyelundupan baru, yaitu melalui sektor timur, sekitar kawasan Sei Tekam Ketungau Hulu. Namun Satgas Yonzipur 5/ABW ada di sana dan upaya penyelundupan itu dibatalkan,” kata jenderal yang menutup. Akademi Militer pada tahun 1996.

Belakangan ini, prajurit TNI di perbatasan Indonesia yang berada di bawah Komando Operasional Korem 121/ABW berhasil mencegah penyelundupan narkoba secara intensif.

Namun karena aktifnya peran masyarakat dalam memberitakan setiap pergerakannya, para kartel saat ini tidak berani membawa narkoba dalam jumlah besar. Ini membuktikan betapa sulitnya kartel menerobos radar antinarkoba yang dimiliki Embryo.

“Di kawasan Sei Tekam Ketungau Hulu, berat barang selundupan juga sudah turun, biasanya di atas 20 kilogram, sekarang turun di bawah 10 kilogram, karena sebelum tangkapan 8,4 kilogram ini, Pamtas juga berhasil mencegah 6 kilogram. Paksa, baru dua minggu lalu,” kata Brigjen TNI Luqman Arief.

Sementara itu menurut Komandan Satgas Pamtas Yonif Insinyur Tempur 5/Arati Bhaya Wighina, Letkol. Program radar.

Sehingga awalnya ada masyarakat yang melapor ke Satgas Yonzipur 5/ABW tentang adanya narkoba yang masuk dari Malaysia ke Indonesia melalui Sei Tekam. Setelah menerima laporan tersebut, para prajurit TNI mulai menyusun rencana operasi penyergapan. Dan penyergapan dilakukan di jalan tikus yang ditandai.

Akhirnya setelah sekian lama menunggu, target pun muncul. Ada dua orang pemudik tak dikenal yang datang dari Malaysia, dan langsung dilakukan penyergapan. Melihat kehadiran prajurit TNI tersebut, keduanya langsung membuang obat-obatan yang dibawanya. Kemudian dia langsung berlari dengan panik dan kembali ke wilayah Malaysia.

Baca: Lulusan Akademi Militer 2006 Mayor Dhavid Jadi Komandan Batalyon yang Lahirkan 2 Jenderal TNI Bintang Empat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *