Titik Kumpul Lifestyle – Memasuki bulan suci Ramadhan, setiap umat Islam saling berlomba-lomba beramal shaleh. Tak hanya itu, Ramadhan juga dijadikan sebagai kegiatan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Banyak dari kita menjadi semakin “keras” dalam ibadah kita, berdoa berkali-kali selama bulan Ramadhan untuk memastikan pahalanya. Selain salat sunnah yang dilakukan pada malam hari seperti salat Tahjud, salat Witel, atau salat Talawih. Sholat Sunnah Dhuha juga merupakan sholat sunah yang tidak boleh terlewatkan. Gulir untuk lebih jelasnya.
Beberapa keutamaan shalat Dhuha antara lain Allah menjamin tercukupi kebutuhan hidupnya, diampuni dosa-dosanya, ibadahnya bernilai amal, dan setiap tasbih, tahlil, dan amal tahmid disebutkan di dalamnya. Apalagi dalam hadis Abu Huraira, salah satu ciri shalat duhah adalah menjauhi dosa, sehingga segala doa terkabul.
Berbicara tentang Sholat Dhuha, Sholat Dhuha merupakan sholat subuh. Waktu salat Dhuha dapat dilakukan sebelum zuhur setelah matahari terbit. Sholat ini boleh dilakukan minimal dua lakat dan maksimal dua belas lakat. Mengutip NU Online, Setelah melaksanakan shalat Dhuha, sebaiknya duduk membaca dan berdoa.
Berikut panduan lengkap cara sholat Dhuha.
1. Tujuan Sholat Dhuha
Ushallî sunnatad dhahâ rak’ataini lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Saya niat salat sunnah duha dua rakaat karena Allah Ta’Allah.
2. Membaca surat Fatihah
3. Membaca surat-surat pendek Al-Qur’an
Pada rakaat pertama dianjurkan membaca Surat Al-Ziyamsu. Pada rakaat kedua dianjurkan membaca Surat Ad-Duha. Namun huruf lain seperti Al-Kafirun dan Al-Ikhlas bisa diganti.
Kemudian lanjutkan gerak dan salat seperti biasa hingga salam setelah dua rakaat. Maka dianjurkan membaca doa berikut ini:
Doa duha
Artinya: Para bhikkhu, tentu saja kesedihan ini adalah kesedihan kalian, kemuliaan ini adalah kemuliaan, keindahan ini, keindahan ini, kekuatan ini, kepedulian ini adalah milik kalian. Ya Tuhanku, jika takdirku di surga, jika di bumi, keluarkanlah (kalau tercampur sembarangan); Sucikanlah, mendekatlah kepadamu, hadirkan kehormatanmu, kecantikanmu, kekuatanmu dan kekuasaanmu kepada hamba-hambamu yang shaleh.
Setelah itu dianjurkan membaca doa berikut ini:
Rabbighfir lî, warhamnî, wa tube ‘alayya, innaka antat tawwâbur rahîm.
Artinya: Ya Tuhan, maafkan aku. Kasihanilah aku saat aku menerima pertobatanku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Bertaubat dan Maha Penyayang. (Ad-Dimyathi, Hâsyiyah I’ânatut Thâlibîn, Jilid 1, hal.: 255).
Doa ini sebaiknya dibaca 40 atau 100 kali.