Jakarta, Titik Kumpul – Peristiwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Armor Toreador saat festival Cut Intan Nabila menghebohkan media sosial. Ayah Ut Intan Nabila, Hanafi Hassan, menyayangkan perbuatan menantunya, Armor Toreador.
Berdasarkan tayangan YouTube yang diunggah, Hanafi Hassan mengaku mengenal Armor Toreador sebagai orang baik.
Menurut Hanafi, Armor Toreador sering berbicara dengannya sebagai menantunya dan tidak menganggap ada banyak masalah di rumah putranya.
“Saya lihat anak itu baik-baik saja. Ya, bicaralah padanya, namanya menantu,” kata Hanafi Hassan sebelum kasusnya diumumkan, menandakan dia merasa hubungannya dengan Armor Toreador baik-baik saja.
Namun setelah Ut Intan Nabila membeberkan dugaan kekerasan dalam rumah tangga yang dialaminya, Hanafi Hassan mengaku kaget sekaligus tertekan. Dia mengatakan hatinya hancur ketika Armor menyakiti anaknya karena dia telah melakukan semua yang dia bisa untuk menjadi putrinya selama ini.
“Saya kaget. Kalau punya anak, kaget sekali. Saya kecewa sekali anak kita,” kata Hanafi sambil menyesal.
Hanafi Hasan juga mengaku tidak mengetahui adanya masalah lebih lanjut di rumah putranya. Nabila tidak secara langsung membahas kekerasan dalam rumah tangga atau masalah Armor Toreador.
Hanafi hanya mengetahui bahwa putranya telah membicarakan masalah tersebut dengan teman-temannya.
“Saya juga tidak tahu apa masalahnya, mungkin saya tidak mengatakannya, tapi teman saya (yang bilang begitu),” kata Hanafi.
Sebelumnya, Cut Intan Nabila mengunggah video penganiayaan suaminya di akun Instagram @cut.intannabila. Video tersebut memperlihatkan keduanya sedang bertengkar, lalu Armor tiba-tiba meninju istrinya yang menangis kesakitan.
Faktanya, dalam kasus ini, dia adalah bayi yang tertidur lelap. Alhasil, bocah tersebut menerima tendangan dari Hub dan mengubah posisinya.
Video tersebut memicu kemarahan publik dan menarik perhatian terhadap kasus kekerasan dalam rumah tangga yang sedang berlangsung. Dari postingan tersebut, polisi menangkap Armor Toreador pada Selasa, 13 Agustus 2024 di Kecamatan Kemang, Jakarta Selatan.