Dilema Sharenting, Apakah Mengabadikan Momen Anak di Media Sosial Aman?

Titik Kumpul Lifestyle – Di era digital ini, fenomena “sharing” atau kebiasaan orang tua membagikan momen-momen kehidupan anaknya di media sosial semakin marak. Meskipun banyak yang melihatnya sebagai cara untuk merekam kenangan indah, ada risiko dan masalah dalam berbagi yang harus dipahami oleh orang tua. Hal ini menjadi salah satu highlight dalam webinar “Preserving Digital Skills” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kmenkominfo) di Manokwari, Papua Barat pada 24 Juli 2024.

Webinar bertema “Hati-hati, lindungi privasi dan data pribadi: pahami risiko berbagi” mengatakan bahwa berbagi tidak hanya tentang berbagi foto atau video, tetapi juga melibatkan risiko privasi dan keamanan yang signifikan Silakan, oke? 

Sophie Tobeli, salah satu pembicara yang merupakan pendiri dan pembuat konten Digital Influencer Indonesia, menegaskan, banyak orang tua yang belum menyadari potensi bahaya jika menyebarkan informasi anaknya di media sosial.

“Kebenaran tentang berbagi adalah kami tahu itu berbahaya dan berbahaya, namun kami tetap melakukannya,” kata Sophie.

Ia menekankan pentingnya kehati-hatian dalam membagikan momen anak di media sosial, karena selain melanggar privasi, hal tersebut juga dapat berdampak pada pikiran anak.

Webinar ini juga menekankan pentingnya literasi digital di era media sosial terbuka. Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Ari Setiadi, saat peluncuran website tersebut mengatakan Indonesia mencapai indeks literasi digital sebesar 3,59 dari 5, yang menunjukkan semakin besarnya kesadaran akan pentingnya membaca dan menulis. Namun, ia juga menekankan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko digital, termasuk risiko berbagi.

Untuk membantu orang tua mengelola kebiasaan berbagi dengan bijak, webinar menawarkan beberapa tips, antara lain:

1. Kelola privasi

Orang tua didorong untuk memeriksa kebijakan privasi di akun media sosial mereka dan membatasi akses hanya kepada orang-orang yang mereka kenal dan percayai.

2. Pilih konten dengan bijak

Tidak semua momen perlu dibagikan di media sosial. Para orang tua disarankan untuk merencanakan informasi yang akan mereka keluarkan, untuk memastikan bahwa konten tersebut tidak akan merugikan atau mempermalukan anak mereka di kemudian hari.

3. Keterlibatan anak

Ketika anak-anak sudah cukup besar, penting bagi mereka untuk terlibat dalam pengambilan keputusan terkait pembagian informasi. Ini tidak hanya menghormati privasi anak-anak, tetapi juga mengajarkan mereka pentingnya melindungi data pribadi mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *