Diperlukan Akselerasi Aksi untuk Mendorong Pengembangan Teknologi Digital

Titik Kumpul Tekno – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (PPI Kemenkominfo) Wayan Tony Supriyanto menyatakan kerja sama penyedia jasa telekomunikasi dan penyedia platform pesan dapat mendukung pertumbuhan perekonomian negara menuju Indonesia Progresif 2045.

“Guna berkontribusi terhadap perkembangan teknologi digital, diperlukan percepatan tindakan seluruh pihak yang berkepentingan di berbagai bidang. “Telekomunikasi telah menjadi industri yang sangat penting untuk mendukung keberhasilan pembangunan di Indonesia,” ujarnya saat penandatanganan nota kesepahaman antara Telkomsel dan Google untuk mengembangkan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM). Jakarta, Senin 29 Januari 2024.

Ia juga mencontohkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebagai badan regulasi telekomunikasi yang berperan dalam membentuk kerangka kebijakan dan peraturan untuk mendukung pembangunan infrastruktur komunikasi, harus memastikan beroperasi secara efisien dan adil serta dapat menciptakan lingkungan. persaingan yang sehat bagi para pemain telekomunikasi.

“Berbagai bentuk kemitraan yang akan ditempuh industri merupakan suatu keniscayaan sebagai salah satu cara untuk mewadahi kerjasama yang saling menguntungkan bagi para pihak dalam ekosistem industri, khususnya pada bisnis telekomunikasi,” ujarnya.

Wayan Toni menjelaskan, dalam rangka mewujudkan Indonesia Maju 2045, pemerintah saat ini terus mendorong percepatan transformasi digital, salah satunya adalah perkembangan teknologi digital yang terus berkembang pesat, sehingga perkembangan teknologi digital saat ini semakin pesat. mengubah dunia telekomunikasi. Konvergensi dunia telekomunikasi dan internet menjadi pendekatan utama.

“Pada tahun 2045, konektivitas jaringan global diperkirakan telah mencapai era 6G dan 7G, dengan koneksi rumah hingga 1 terabyte per detik. Teknologi masa depan seperti otomatisasi, robotika, kecerdasan buatan, metaverse, komputasi kuantum, dan berbagai perangkat canggih lainnya.” Diharapkan berbagai negara dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan daya saing,” tegasnya.

Lanjutnya, teknologi pesan RCS yang dipasarkan dengan nama Advance Messaging mulai berkembang pada tahun 2007 dan sering digantikan oleh SMS dan MMS.

Generasi ini mulai kehilangan popularitas dibandingkan aplikasi perpesanan lain yang sangat berbeda. Hal ini karena pesan SMS dan MMS tidak mendukung enkripsi, tanda terima telah dibaca, pesan grup, stiker animasi, dan pesan yang dibatasi oleh koneksi seluler dan batasan karakter.

“RCS memungkinkan pengguna memanfaatkan banyak fitur yang sebelumnya eksklusif untuk platform perpesanan terbuka saat ini. RCS digunakan melalui tautan seluler atau WiFi, sehingga SMS dapat bertindak sebagai cadangan nantinya. Layanan perpesanan ini bukan pengganti atau pesaing perpesanan instan. lamarannya,” ujarnya.

Vejans Toni berharap kerjasama pengembangan layanan RCS kali ini dapat berjalan dengan baik, karena tanpa kerjasama yang saling membutuhkan maka setiap pelaku usaha akan sulit untuk terus bertahan dalam dinamika pasar dan teknologi digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *