VIVA Tekno – Layanan internet berbasis satelit Starlink resmi beroperasi di Indonesia. Pemiliknya, Elon Musk, akan merilisnya untuk layanan seluler langsung pada musim gugur 2024 atau September.
Teknologi ini memungkinkan pengguna mengakses langsung telepon seluler (smartphone/HP) dengan mengirimkan SMS ke telepon.
Dilansir dari situs resmi Starlink, Direct to Cell merupakan teknologi yang memungkinkan pengguna mengirim SMS, melakukan panggilan, dan browsing di mana saja, baik di darat, danau, atau pantai.
Direct Cell juga akan menghubungkan perangkat Internet of Things (IoT) dengan standar Common Long Term Evolution (LTE).
Namun karena teknologinya berbasis satelit, pengguna akan tetap terhubung dari mana pun mereka bisa melihat langit. Dengan demikian, pengguna tidak lagi memerlukan layanan operator seluler untuk mengakses Internet.
Kini, untuk mengaksesnya, pengguna tidak perlu lagi memodifikasi perangkat keras, firmware, atau aplikasi khusus, sehingga memberikan akses tak terbatas terhadap teks, suara, dan data.
Pada dasarnya, ini seperti menara telepon seluler di luar angkasa. Starlink telah meluncurkan satelit yang dilengkapi modem eNodeB khusus yang berfungsi sebagai menara seluler di sekitar Bumi.
Sebagai informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memastikan penyedia layanan Internet berbasis satelit (PJI/Internet Service Provider atau ISP) di Amerika Serikat (AS) memenuhi seluruh persyaratan untuk beroperasi di Starlink Indonesia.
Peralatan yang digunakan Starlink untuk menyediakan layanan Internet berbasis satelit juga telah mendapatkan sertifikasi dari pemerintah Indonesia.
Sementara itu, alamat IP layanan Internet Starlink telah dikaitkan dengan alamat IP Indonesia sehingga pemerintah tetap memiliki akses untuk memantau konten yang beredar di jaringan menggunakan layanan perusahaan tersebut.
