Disdik Kota Tangerang: Ada Kendala PPDB SMP? Hubungi Nomor Ini

VIVA – Tentang Kota Pendidikan Tangerang, Banten, mengingatkan warga sekitar yang mengalami kendala dalam pendaftaran peserta didik baru (PPDB) SMA agar segera menghubungi help desk di 0851-8000-3060.

“Pemerintah Kota Tangerang memiliki help desk khusus untuk membantu masyarakat dalam menjawab pertanyaan seputar PPDB,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin, dilansir Antara, Selasa, 2 Juli 2024.

Pendaftaran PPDB SMA dimulai tanggal 24 Juni 2024, diawali peserta didik berkebutuhan khusus tanggal 24 Juni, penyerahan tugas rujukan kepada orang tua/wali tanggal 25 Juni, konfirmasi tanggal 28-29 Juni 28, tanggal 2 Juli. Tanggal 3 dan 5 Juli. Pendaftaran dilakukan secara online di ppdb.tangerangkota.go.id.

Untuk memudahkan mereka yang ingin bersekolah dalam memilih sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya, Dinas Pendidikan Tangerang membagi wilayah kota menjadi tiga kabupaten. Wilayah 1 meliputi Kabupaten Ciledug, Larangan, Karang Tengah, dan Pinang dengan daftar sekolah kecil negeri: SMP 3, SMP 11, SMP 23, SMP 24, SMP 25, SMP 28, SMP 32, SMP 33, dan SMP. 34Tangerang. Wilayah 2 meliputi Kabupaten Tangerang, Cipondoh, Batuceper, Benda, dan Neglasari, dengan masing-masing SMA: SMP 1, SMP 2, SMP 4, SMP 5, SMP 7, SMP 10, SMP 13, SMP 14, SMP. 16, SMP 18, SMP 21, SMP 22, SMP 26, dan SMP 30. Zona 3 terdiri dari Kecamatan Periuk, Karawaci, Cibodae dan Jatiuwung, serta masing-masing SMA nasional: SMP 6, SMP 8, SMP. 9, SMP. 12, SMP 15, SMP 19, SMP 20, SMP 27, SMP 29, SMP 31, dan SMP 17;

“Pemerintah Kota Tangerang membagi kawasan SMA Remaja menjadi 13 kecamatan di Kota Tangerang. Pilih sesuai kabupaten masing-masing,” imbuhnya.

Jamaluddin juga menegaskan, pendaftaran PPDB di Kota Tangerang hanya bisa dilakukan secara online. Oleh karena itu, orang tua, wali atau calon siswa tidak perlu datang langsung ke sekolah.

“Kami mohon masyarakat tidak ketinggalan registrasi tiket, tahap kedua hanya dibuka jika nomor tidak terisi, jika nomor sudah penuh maka tahap kedua tidak ada,” ujarnya.

Baca artikel kajian VIVA menarik lainnya di halaman ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *