Medan – Persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut pada September 2024 terus dikebut sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan direncanakan. Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut dan Polda Sumut menggelar rapat koordinasi untuk mencegah kemacetan selama PON.
Terdapat 10 Kabupaten/Kota di Sumut yang mengikuti PON 2024, yaitu: Medan, Deliserdang, Binjai, Karo, Langkat, Serdangbedagai, Pematangsiantar, Simalungun, Toba dan Samosir.
Kepala Dinas Perhubungan Sumut Agustinus Panjaitan mengatakan, masing-masing Dinas Perhubungan di wilayah tersebut meminta 10 kabupaten/kota mengambil langkah proaktif untuk mencegah kemacetan dan menjamin kelancaran lalu lintas selama PON berlangsung.
“Baiklah saya jelaskan dulu kenapa kami mengundang 10 kelurahan ini dalam pertemuan tersebut, karena 10 kelurahan ini adalah tempat diadakannya PON, artinya setiap orang bertanggung jawab atas kelancaran fasilitas tersebut, di hal ini ditinjau dari kelancarannya. lalu lintas,” kata Agustinus. Selasa 9 Juli 2024
Agustinus menjelaskan, untuk menjamin kelancaran lalu lintas, Dishub Sumut terus berkoordinasi dengan Ditlantas Polda Sumut dan pemangku kepentingan terkait.
“Jadi kami sudah rapat dengan Satlantas, Dishub, dan Satpol PP, hal itu menjadi perhatian Polda Sumut melalui Wakapolri setelah pertemuan kami pekan lalu, Wakapolres menyampaikan, aktivitas di Medan akan diperluas. ke 9 wilayah lain di kota itu, sehingga Dishub Sumut tetap bertahan, “Karena waktunya hampir habis, makanya kita berangkat hari ini,” jelas Agustin.
Rapat koordinasi juga telah dilakukan dan dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Perhubungan Sumut, Jalan Imam Boniol, Kota Medan pada Senin, 8 Juli 2024². Pertemuan ini berujung pada adanya dua kabupaten yang sangat menaruh perhatian terhadap kelancaran pesta olahraga besar nanti.
“Ini sudah kita prediksi dari setiap kabupaten dan kota, yang paling penting untuk lalu lintas adalah wilayah Karo Simalungun, karena dilakukan di pantai bebas Prapat, akhir pekan ini pasti ramai, kemarin kita lihat arah Karo sedang viral. , macet berjam-jam,” jelas Augustyn.
Katanya, karena Kabupaten Karo dan Simalungun termasuk kawasan wisata Sumut. “Itu yang kita fokuskan karena sebagian ada di kawasan wisata kita, tapi kita masih tunggu daerah dan kota lain seperti Tebing Tinggi, Serdang Bedagai karena juga lalu lintas nasional,” ujarnya.
Setelah itu, Agustinus tak terlalu ambil pusing dengan penyelenggaraan PON di wilayah Toba. Ia yakin Toba sudah berpengalaman menggelar event internasional sebelumnya.
“Kemudian juga tentang Kabupaten Toba, tapi kita tidak terlalu khawatir dengan Toba karena dari pengalaman ajang Aquabike kemarin juga merupakan tempat penyelenggaraan PON, artinya sudah ada event besar di sana. Hanya manajemen lalu lintas yang tersisa. ,” kata Priya yang juga Ketua Dinas Perhubungan PB PON Sumut.
Ia berharap usai pertemuan tersebut, Pemkot bisa segera mengoordinasikan tindakannya dengan Departemen Keselamatan, Peningkatan dan Infrastruktur Transportasi Jalan (OSZS) dan melaporkan hasilnya pada pertemuan berikutnya.
“Harapan kita Rabu depan masing-masing kabupaten dan kota melaporkan tujuan bulan depan dan apa yang telah dilakukan sehingga setelah pertemuan hari ini segera berdiskusi dengan forum LLAJ, setiap kabupaten dan kota mempunyai forum LLAJ.” “LLAY merupakan badan khusus yang dibentuk untuk menangani persoalan lintas sektoral di bidang lalu lintas,” kata Agustinus.