Depok – Saling sindir antara anggota TNI dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) semakin intensif. Ketegangan keduanya bermula dari beredarnya video penganiayaan yang dilakukan aparat TNI terhadap pria asal Papua.
Menanggapi pelanggaran tersebut, BEM UI melalui Instagram resminya mengecam TNI dan menyebut telah melanggar hak asasi manusia (HAM).
BEM UI mengklaim kasus penganiayaan petugas ini bukan kali pertama terjadi di Papua dalam tiga tahun terakhir.
Menanggapi pernyataan BEM UI tersebut, beberapa prajurit TNI yang bertugas di Papua menantang para pemuda yang menuntut di Depok untuk datang dan melaksanakan KKN di wilayah teroris KKB.
“Gaji saya 10 tahun akan saya berikan jika BEM UI bisa menyelenggarakan KKN di wilayah KKB. INGAT INI JANJI SAYA IpangLybaz,” tulis prajurit TNI itu melalui akun TikTok @NdripangLybaz_SMT#14.
Menanggapi tantangan tersebut, Presiden BEM UI Verrel Uziel mengatakan pernyataan yang mereka lontarkan terkait pelanggaran HAM merupakan wujud kepedulian mahasiswa UI terhadap masyarakat Papua dan Bumi Cendrawasih.
Mereka juga menyayangkan penganiayaan terhadap warga sipil yang tidak terbukti bersalah, dan menuduh mereka menjadi bagian dari gerakan separatis.
“Negara Republik Indonesia sebagai negara hukum, segala tindakan harus berpedoman pada hukum yang berlaku. Masyarakat sipil seringkali menjadi korban salah sasaran dan pihak militer juga menjadi korban dari konflik yang berkepanjangan ini,” kata @verreluzi melalui Instagram, dikutip Sabtu, 6 April 2024.
Verrel mengatakan ketegangan itu bermula dari respon anti kritikal dari beberapa elemen TNI. Bahkan, kata dia, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar tak membenarkan adanya pelecehan tersebut.
Situasi sibuk ini juga karena respon anti kritis dari prajurit TNI, jelasnya.
Gara-gara ketegangan tersebut, Verrel mengaku banyak mendapat ancaman dan ancaman. Parahnya lagi, kata dia, tidak sedikit yang melakukan kekerasan seksual verbal terhadap pengurus BEM UI.
“Bagus untuk introspeksi dan perbaikan diri,” tutupnya.