Titik Kumpul – Pasca kasus kopi sianida pada 2016, dokter forensik Djaja Surya Atmadja mengaku tidak punya pengetahuan merawat pasien penderita santet.
Seperti yang diketahui, sebagian masyarakat di Indonesia masih mempercayai adanya ilmu gaib.
Sihir sering kali dibawa oleh orang yang sedang marah karena telah menyakiti seseorang. Santet biasanya dilakukan dengan bantuan dukun dengan cara menyuntikkan benda asing ke tubuh korbannya
Namun, sepanjang karirnya sebagai dokter, Dr. Zaza mengaku belum punya pengalaman merawat pasien penderita sihir. Meskipun dia sangat menyukai sihir
“Kalau ada hal-hal misterius, saya berharap bisa bertemu dengan mereka (saat berperan sebagai dokter). Misalnya disebut sihir. Namun dalam pengambilan jenazah selalu ada penyebab kematiannya (bukan karena santet), yang diunggah akun TikTok dalam video podcast yang diambil, dr. Jaza berkata, @lucu.
“Saya belum pernah menemui sihir, ketika ada yang mengatakan keajaiban karena ditemukan paku (di tubuh seseorang), itu tidak pernah terjadi (pada mereka),” ujarnya.
Gigi di tubuh pasien
Dr. Jaza mengungkapkan, jika seseorang menemukan gigi atau rambut di bagian perut, hal yang mungkin dianggap tidak mengherankan oleh banyak orang, menurutnya hal itu merupakan hal yang selalu terjadi di bidang medis. Menurutnya, itu merupakan jenis kanker teratoma.
Kanker teratoma merupakan jenis tumor langka yang pertumbuhannya terjadi di berbagai jaringan seperti rambut, gigi, otot, dan tulang. Penyakit ini sering terjadi di banyak bagian tubuh manusia, misalnya tulang ekor, ovarium, dan testis
“Misalnya kalau ada orang yang dioperasi, di dalamnya ada tumor. Dan tumor lambung misalnya, ada gigi, rambut, itu yang biasa bagi kita (dokter). Itu namanya kanker teratoma. Kata itu kurang tepat. ., “kata Dr. Jaza.
“Misalnya ada tumor, kalau dibuka ada gigi. Itu semua urusan manusia. Kalau ada tumor, ada macam-macam kuku, itu belum pernah terjadi (saya pernah mengalaminya)” Djaja.
Baca perkembangan menarik lainnya di tautan ini