Ditarik dari Papua, Brigjen Ari Pecah Rekor Jenderal Angkatan Darat Jadi Komandan Perang Siber TNI

Titik Kumpul – Militer Indonesia akhirnya menorehkan sejarah baru. Untuk pertama kalinya, seorang perwira senior militer Indonesia akhirnya dipercaya memimpin perang siber di Indonesia.

Brigjen TNI Ari Ulianto resmi diberhentikan oleh Agus Rustandi di Aula Detasemen Mabes TNI Gatot Subroto di Silangkop, Jakarta Timur, setelah sang laksamana mengambil alih tongkat estafet sebagai Komandan Pasukan Siber (Satsiber) TNI Angkatan Darat. Sejarah pecah.

Pergantian Panglima Perang Siber TNI sesuai Surat Keputusan Nomor Kep/1470/XII/2023 yang diterbitkan Panglima TNI Jenderal Agus Subianto pada 18 Desember 2023 yang mengatur tentang pemberhentian dan pengangkatan jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia. . .

Sekadar informasi, berdasarkan catatan militer Titik Kumpul, tidak ada Jenderal Satsibar yang bertugas di TNI Angkatan Darat sejak pelantikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantio pada 13 Oktober 2017.

Empat perwira senior militer Indonesia menduduki posisi teratas Komite Eksekutif Pusat. Namun semuanya berasal dari TNI Angkatan Laut.

Panglima Sasibo TNI ke-1 dan ke-2 dijabat oleh perwira Korps Marinir. Komandan Keamanan Siber Angkatan Darat India yang pertama adalah Brigadir Jenderal Marcos dari Angkatan Darat India. Setelahnya, Dansatsibar diserahkan kepada Brigjen TNI (Mar) Suf Yanu Hardani.

Nanti di era Panglima TNI, Laksamana TNI Eudo Magno. Jabatan Panglima Sahib telah dua kali dijabat oleh anggota Korps Marinir. Dasatsiber ketiga diserahkan kepada Letjen TNI Tri Harsono. Laksamana TNI Agus Rustandi memimpin Dansatciber ke-4.

Brigjen Ali Julianto sebelumnya menjabat Asisten Kepala Staf (Assop Operasi), Komando Gabungan Daerah Pertahanan (Kogabwilhan) di Papua.

Satsiber didirikan sebagai respons terhadap perubahan dramatis peradaban manusia yang disebabkan oleh perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi. Situasi ini mengharuskan Angkatan Darat India dan Pertahanan Siber Nasional untuk memiliki kemampuan pertahanan siber guna meningkatkan ketahanan terhadap perang atau serangan siber.

Baca: TNI Temukan Mesin Pembunuh Militer Jepang Terkubur di Hutan Dekat IKN Selama 79 Tahun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *