JAKARTA, Titik Kumpul – Perselisihan pernikahan pasangan selebriti Lee Jeong Hoon dan Moa sedang ramai diperbincangkan. Perselisihan rumah tangga keduanya bermula setelah Moa putus dengan putranya yang sedang bersekolah di Amerika, beberapa bulan lalu.
Namun Moa mengungkapkan, pergi ke Amerika selama empat bulan merupakan bentuk pelariannya dari suaminya.
“Tidak, sebenarnya itu hanya alasan (menemani anak belajar di Amerika). Namanya pernikahan, tidak ada keluarga tanpa konflik,” kata Moa seperti dikutip dari tayangan YouTube Melanie Ricardo.
Moa mengungkapkan, dirinya memutuskan berangkat ke Amerika karena merasakan perlakuan diam dari suaminya. Sampai dia membuatnya menemukan kedamaian di sana.
“Jadi sebelum aku pergi, banyak yang namanya silent treatment dalam hubungan, dan aku sadar kalau silent treatment itu tidak sehat. Ternyata aku sedang mengalaminya, dan aku merasa egoku naik, dan aku merasa ‘Oh, kenapa aku seperti ini? Aku harus terima Tuhan, tapi kalau aku masih gagal, yasudahlah. Satu sisi tidak bisa bertahan kalau dibiarkan disingkirkan,” katanya.
Apalagi, Moa mengungkap keputusannya meninggalkan suaminya sambil menangis. Di sisi lain, Moa mengungkapkan dirinya sangat lega bisa bebas dari suaminya selama berada di Amerika. Namun seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa ia tidak bisa jauh dari istrinya.
“Itu baru minggu pertama. Memang tidak terlalu melegakan, tapi awalnya aku merasa itu adalah solusi terbaik bagi kami berdua. Perpisahan, bukan jarak, mungkin setiap keluarga membutuhkannya, dan dia pergi sebulan setelah aku, Saya sadar saya tidak bisa karena dia tidak pernah pergi,” katanya.
Mendengar hal tersebut, Lee menceritakan bagaimana ia meminta Moa dan anak-anaknya untuk tidak pergi ke Amerika. Lee mengungkapkan bahwa dia bersujud dan memohon kepada istri dan anak-anaknya sambil menangis agar tidak pergi. Namun sayang, Moa dan putra-putranya memutuskan untuk hengkang.
“Karena aku cepat, aku menikah dini agar tidak sendirian, aku mempunyai anak yang banyak, waktu kecil aku berumur 3,5 tahun, ayahku bekerja di Indonesia, akhirnya aku bertemu dengannya, dia sangat Bagus. Nak, lalu kami punya anak lagi dan aku bilang aku bersembunyi dua hari sebelum mereka pergi, jangan pergi. , jadi selama kamu menangis di depan Zoey, kamu tetap harus pergi,” kata Lee.
Ia juga mengumumkan bahwa istrinya menyatakan keinginannya pergi ke Amerika untuk melarikan diri. Saat itu, Lee mengaku sudah menutup hati terhadap istrinya.
“Dia suruh aku kabur dan sejak itu aku tutup hati. Jadi aku tidak bisa ngobrol dengan teman-temanku dan setelah itu aku berhenti bermain di gereja. Aku juga tidak ngobrol dengan orang tuaku,” ujarnya.
Lee juga mengumumkan bahwa istri dan anak-anaknya meninggalkannya dan pergi ke Amerika. Dia memutuskan untuk menghentikan semua pekerjaannya selama dua minggu. Terlebih lagi, dia hanya bisa minum setiap malam, dan yang lebih buruk lagi, Lee ingin bunuh diri.
“Saya tidak keluar rumah selama dua minggu, saya menghentikan semua pekerjaan saya, saya minum alkohol gila-gilaan setiap hari, saya tidur kurang dari setengah jam sehari, saya tidak bisa minum obat tidur, saya depresi, saya makan. “Obat depresinya tidak berhasil, saya ingin bunuh diri,” ujarnya.
Kelakuan istrinya di Amerika kembali membuatnya kesal. Sesampainya di sana, dia melihat tas, uang, dan kartu Moa hilang.
“Dia kehilangan ranselnya, tasnya, uangnya, ponsel pribadinya, dia tidak punya uang saat mendarat, untung dia punya kartunya di tempat lain, dia harus pergi, aku marah pada Tuhan, jadi dia memberitahuku. .Anak-anak baik-baik saja, tapi dia berkata, “Aku akan mati setiap hari, kenapa kamu pergi seperti ini.”