JAKARTA, WIWA – Ustaz Derry Sulaiman menanggapi kasus penistaan agama yang dilakukan Isa Zega. Sebelumnya, Nikita Mirjani menyebut Isa Jega terlahir sebagai laki-laki dan kemudian menjalani operasi perubahan alat kelamin.
Isa Jega kini diketahui sedang menunaikan ibadah umrah, namun nyatanya ia menunaikan ibadah haji dengan sopan santun dan pakaian layaknya seorang wanita.
Banyak pemuka agama yang merasa sedih karena pemerintah Indonesia belum bertindak tegas atas kejadian viral ini. Tuan Deri Suleiman hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Yesus Jega, agar dia segera memimpin.
“Saya tetap berdoa semoga Allah memberi petunjuk kepada orang itu ke jalan yang benar dan sadar bahwa dia adalah manusia. Meski sudah tiada, nasinya sudah menjadi bubur, karena dadanya sudah terpotong dan tidak bisa ditaruh. kembali bersama.” Dikutip Guru Deri Sulaiman dalam video Instagramnya pada Sabtu 23 November 2024.
Menurut Ustad Deri Suleiman, menjadi transgender merupakan pilihan hidup dan hak bagi Isa Jega. Namun ia tidak boleh lupa bahwa khususnya ketika menunaikan ibadah umrah, ia akan bertemu dengan banyak orang yang ingin ibadahnya benar dan diterima di sisi Allah Ta’ala serta kembali ke kodratnya sebagai manusia. Issa khawatir tindakan Jega akan merugikan banyak orang karena tidak menempatkan dirinya pada tempat yang tepat.
Jika Guru Deri Suleiman ingin kembali ke jalan yang benar, hanya ada satu jalan, yaitu bertaubat.
“Bertaubat, malu dihadapan Tuhan, banyak menangis, banyak memohon ampun kepada Tuhan, berdoa, jadilah muslim yang baik, padahal apa yang kamu lakukan itu memang salah, dan akui kesalahanmu dan mohon ampun,” tegasnya. .
Isa Jega kini dilaporkan ke polisi dengan tuduhan penistaan agama. Di Malaysia, jika ada warga yang melakukan penistaan agama, pemerintah setempat akan mengusir orang tersebut dari negaranya dan mengambil tindakan tegas. Ustad Deri Suleiman pun berharap pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan meski Isa Jega harus terusir dari Tanah Air.
“Apa pun hasil keputusan hukumnya, Anda ingin diusir dari negara ini, Anda meninggalkan Indonesia. Anda mencari negara yang mengakui Anda,” ujarnya.