Dokter Boyke Sebut Perilaku Menyimpang Homoseksual Bisa Terjadi di Dalam Sel Tahanan

VIVA LIFESTYLE – Pacaran, hubungan sesama jenis, kisah gay dan lesbian bisa terjadi di mana saja, termasuk di penjara. Perilaku homoseksual di lembaga pemasyarakatan dapat terjadi dalam situasi darurat, apalagi narapidana, khususnya laki-laki, harus berpisah dengan istrinya dalam jangka waktu yang lama.

Kasus ini diungkap oleh seorang seksolog ternama, Dr. Hal itu terjadi oleh dr. Boyk Yuk simak terus artikel lengkapnya di bawah ini.

Dalam wawancara dengan PRz Teguh dari podcast PWK yang dikutip dari tayangan YouTube HAS Creativ, ia mengatakan, “Seperti yang terjadi di penjara, tidak ada satu pun istri laki-laki yang melakukan hal seperti itu. Makanya homoseksualitas terjadi di penjara.”

Selain itu, dr Boyk menyatakan bahwa ia menderita disfungsi seksual akibat keterpaksaan saat menjalani hukuman. Sementara seksualitas laki-laki sulit dikendalikan.

“Saya memahami situasinya. “Ini adalah pasien yang menemukan saya di penjara, dan saya datang ke konseling karena saya dipaksa melakukan hal seperti itu di penjara dan tidak ada lagi yang bisa saya lakukan,” katanya.

Hal ini terjadi bahkan setelah para tahanan meninggalkan kamp. Hubungan seksual juga terganggu.

Boyke mengatakan hasrat seksualnya dengan istrinya sudah menurun atau tidak ada lagi ‘getaran’.

Dia berkata, “Sekarang aku sudah keluar dari penjara, aku tidak terlalu terbiasa melihat istriku (aku tidak cemburu), jadi ada kasus seperti itu,” dan “Itu karena seks itu berdasarkan pengalaman.”

Sekadar informasi, pada tahun 2019, Liberty Citanjak, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jawa Barat, mengatakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh narapidana ditemukan di beberapa Lapas dan Rutan.

Inilah dampak luar biasa dari penjara.

Dia berkata, “Penjara dan pusat penahanan sangat banyak jumlahnya. Seperti kata pepatah, ini adalah situasi di mana kaki bertemu dengan kaki dan kepala bertemu dengan tubuh, dan sebagai hasilnya, homoseksualitas (gay) dan lesbianisme tercipta.”

Menurut dia, gejala tersebut terjadi karena kebutuhan biologis narapidana tidak terpenuhi. Hal ini terutama berlaku bagi narapidana yang sudah menikah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *