Dokter Boyke Ungkap Bahaya Pijat Perbesar Penis, Bisa Sampai Diamputasi

GAYA HIDUP HIDUP – Hingga saat ini, memiliki penis yang besar menjadi tolak ukur kejantanan seorang pria. Pria dengan penis besar juga disebut-sebut menjamin kepuasan seksual pasangannya.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak pria menggunakan berbagai cara untuk mengubah ukuran penisnya. Di Indonesia, ‘mak erot en massage’ merupakan salah satu cara alternatif. Silakan, oke?

Namun tahukah Anda bahwa mendapatkan pijatan penguatan otot bukan sekadar pijatan biasa? Mereka akan memasukkan silikon ke otot Anda agar terlihat lebih besar. Hal tersebut diungkapkan seksolog kondang Dr Boy.

“Bukan sekedar pijatan dengan silikon. Nggak mungkin ototnya sebesar itu,” kata dr Boyke dikutip dari acara YouTube Has Creative saat berbincang dengan Praz Tag di PWK.

Dokter menjelaskan lebih lanjut. Boike mengatakan, selama proses pemijatan, otot-otot diregangkan sehingga menyebabkan pembengkakan sehingga otot tampak lebih besar.

“Waktu saya ditarik dengan karet, bengkaknya benar-benar terjadi. Bedanya dengan ditarik kail? Kalau orang mau lebih besar, dimasukkan rebung biar lebih besar, jadi cewek-cewek kaget.” Itu karena selalu ada mitos bahwa lebih besar lebih baik,” jelasnya.

Buick pun membeberkan bahaya pertumbuhan otot demi kepuasan sesaat.

“Bahaya pijat. Itu yang diterima, itu yang Tuhan berikan. Yang penting bukan ukurannya tapi gesekannya. Mereka datang dan minta dikurangi dan diambil silikonnya.”

Ia pun membeberkan pengalamannya tentang keinginan seseorang yang ingin memperbesar pulpennya. Salah satu caranya adalah dengan membungkus otot menggunakan daun yang mereka makan yang banyak ditemukan di Ambon.

Daun yang dimakannya jika terkena kulit akan menimbulkan rasa gatal dan bengkak akibat alergi kulit. Alergi adalah infeksi kulit yang dapat memburuk seiring berjalannya waktu dan menyebabkan ruam kulit.

“Yang kebanyakan (pijat) adalah tentara yang mau berangkat dari Amon ke Papua. Mereka balut ototnya dengan daun yang gatal, itu pengalaman klinisnya. Reaksi alergi terjadi kalau kulit meradang. Setelah itu infeksi dan organ tubuh Harus dipotong, yang ada hanya sebagian dunia yang hilang untuk buang air kecil,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *