Dokter Tirta Sebut Boleh Konsumsi Minuman Manis Asalkan…

VIVA Lifestyle – Masyarakat Indonesia diketahui kesulitan mengurangi konsumsi minuman manis. Sulit untuk menghindari minuman manis seperti teh, kopi, susu, dan minuman kemasan beraroma sepanjang hari.

Faktanya, terlalu banyak mengonsumsi gula dapat menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya diabetes. Gula darah yang tinggi dapat memicu komplikasi penyakit lain, seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal. Silakan, oke?

Di sisi lain, Dr. Tirta mengatakan meminum minuman manis tidak menjadi masalah asalkan rasa manis minuman tersebut berasal dari banyak gula. 

“Tidak enak kalau manis asalkan dibuat dengan gula pasir. “Hanya karena diminum dari botol, saya jamin tidak enak,” ujarnya mengutip video yang diunggah di laman TikTok @chat.

Dr. Sayangnya, banyak minuman kemasan yang menggunakan fruktosa sebagai bahan tambahan untuk menambah rasa manis. Bahkan fruktosa saja bisa menimbulkan efek negatif bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan. 

Mengonsumsi fruktosa dapat meningkatkan gula darah sehingga menyebabkan resistensi insulin. Seperti diketahui, penggunaan fruktase berlebihan menyebabkan peradangan pada hati. 

Meskipun hati penting untuk membuat insulin agar dapat menggunakan gula darah secara efisien. Ketika hati meradang, produksi dan fungsi insulin terganggu, sehingga menyebabkan resistensi insulin.

Selain itu, konsumsi fruktosa juga dapat memicu terjadinya obesitas. Fruktosa saja bisa meningkatkan nafsu makan. Jika seseorang makan terlalu banyak dan tidak berolahraga, tubuh akan menimbun lemak berlebih dan menyebabkan penambahan berat badan serta obesitas.

“Gulanya tidak banyak, karena berbahaya meminum minuman manis yang menurut ahli gizi terbuat dari fruktosa. “Karena katanya tidak terdeteksi di GDS (alat pemantau glukosa darah) dan gulanya langsung terlalu tinggi dan menjadi resisten insulin,” ujarnya. 

Sementara itu, Dr. Tirta mengatakan, hanya ditemukan satu toko yang memasang kandungan gula pada minuman kemasan. 

“Minuman kemasan ini baru dinyatakan sehat, dari merek baru Superindo kategori 1,2,3,4. Jadi, bahayanya adalah minuman kemasan yang diberi pemanis. “Kami sebenarnya mendapat gula dari nasi, kami makan nasi. ,” dia berkata. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *