Dokter Tirta Ungkap Bahan Berbahaya dalam Mi Instan: Sebenernya Makan Tiap Hari Gak Masalah, Tapi..

VIVA Lifestyle – Mi instan menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Rasanya yang lezat dan penyajiannya yang cepat membuat makanan ini menjadi pilihan saat Anda sedang malas memasak atau sedang sibuk. Dipadukan dengan telur, cabai rawit, jagung, dan sayuran membuat mie instan semakin menggugah selera.

Namun berbahayakah makan mie instan setiap hari? Dalam potongan video yang diunggah di akun @dhaHealth TikTok, Dr Tirta meminta masyarakat mengecek dengan cermat kandungan nutrisi pada kemasan mie instan tersebut. Gulir untuk detail selengkapnya, kembali lagi!

Ia menyoroti salah satu produk mie instan populer di Indonesia yang juga populer di banyak negara. Dalam kemasan mie instan, kandungan garam atau natrium pada bumbu mie instan mencapai 80 persen dari kebutuhan gizi harian.

“Bolehkah makan mie banyak? Jadi yang perlu dicek adalah natrium. Anda harus membiasakan diri memeriksa nilai gizinya. Garam, 1 gram natrium, hampir memenuhi 80 persen kebutuhan nutrisi harian kita. Sebab kebutuhan natrium rata-rata hanya 1,5 gram per hari. Jadi dengan mengonsumsi mie berbumbu asin dan nikmat, Anda sudah memenuhi 80 persen kebutuhan harian Anda. Bayangkan makan mie dobel, ujarnya, seperti dilansir Kamis, 20 Juni 2024. 

Dr Tirta menjelaskan, masih banyak masyarakat yang salah persepsi mengenai mie instan. Lumayan, menurut dr Tirta, mienya sendiri berbahan dasar gandum yang baik untuk kebutuhan energi seseorang. Namun masyarakat harus lebih peka terhadap kandungan garam atau natrium pada bumbu mie instan.

“Yang diwaspadai pada mie instan itu bukan mienya. Mienya biasa saja, terbuat dari gandum, bagus untuk energi. Tapi (yang harus diwaspadai) adalah kandungan garamnya. Sebenarnya tidak ada masalah makan mie instan. – sering mie setiap hari Soalnya kalau makan banyak bumbu, jadi mie instan selalu berarti makan satu lebih sedikit, makan dua lagi kebutuhannya sama persis dengan kebutuhan natrium harian Anda katanya.

Dr Tirta menjelaskan, terlalu banyak mengonsumsi natrium dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti tekanan darah tinggi. Ia mengatakan, masalah darah tinggi ini mungkin tidak langsung muncul melainkan dalam jangka panjang.

“Apa akibat dari kelebihan natrium? Pasti akan dikeluarkan melalui buang air kecil. Tapi kalau dibiarkan bertahun-tahun akan menumpuk dan natrium akan menyebabkan tekanan darah tinggi. Tekanan natrium memiliki sifat menarik air, begitulah proses yang terjadi. (darah tinggi) bukan sekarang, tapi bertahun-tahun,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *