JAKARTA, Titik Kumpul – Masalah perut buncit merupakan permasalahan umum yang dialami masyarakat tanah air. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang kurang peduli dengan masalah sakit maag. Perut buncit pun bisa menimbulkan risiko gangguan kesehatan di kemudian hari.
Mereka yang memiliki perut buncit berisiko terkena penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi. Dikatakan pula bahwa penderita maag di usus berisiko tertular kanker lambung, kanker tenggorokan, dan kanker pankreas.
“Kalau banyak lemak di perut juga berbahaya karena membuat usus dan hati bekerja lebih keras,” kata dr. Dikutip dari potongan video di akun TikTok Tirta @mwstore19.
Dr. Tarta menjelaskan, mereka yang memiliki lemak perut berlebih membuat hati bekerja lebih keras. Misalnya, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang banyak kolesterol dapat membuat empedu bekerja lebih keras. Alhasil, risiko batu menjadi sia-sia.
“Hati itu kompleks, terlalu banyak kolesterol masuk ke kantong empedu dan empedu, terlalu banyak alkohol menyebabkan penyakit hati, terlalu banyak minyak, hati berlemak, makan sembarangan dapat menyebabkan penyakit hati la A, banyak bakteri salmonella. “Makan makanan mentah dapat menyebabkan” Cacing pita” jika Anda makan daging babi yang kurang matang, Anda akan terkena cacing pita.
Dr. Tarta menjelaskan, meski enak, namun menurutnya rasa enaknya hanya sampai ke tenggorokan. Selebihnya bisa berbahaya bagi kesehatan.
Makanya ribet banget, makanya sebagus apa pun makanannya, hanya enak sampai ke tenggorokan saja, ujarnya.
Oleh karena itu, penting untuk mengurangi lemak di perut. Jadi bagaimana Anda melakukannya? Dr Tarta mengatakan pentingnya melakukan olahraga. Latihan yang dimaksud juga harus sesuai, bukan push-up atau sit-up melainkan jenis latihan kardio.
“Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka mengatakan saya ingin kurus, saya ingin menghilangkan lemak perut, olahraga apa yang Anda lakukan?” Adalah suatu kesalahan untuk tidak melakukan sit-up, tidak melakukan push-up. Otot perut akan tertutup lemak jika ingin membakar lemak perut dengan kardio dan membakar lemak,” ujarnya.
Dr. Tarta mengatakan, jenis olahraga kardio yang terakhir akan memanfaatkan lemak perut sebagai energi. Ia mengatakan, tubuh sendiri menyimpan lemak sebagai sumber energi.
“Karena lemak ini bisa dijadikan energi, maka perlu diingat bahwa lemak adalah penyimpan energi. Segera gunakan penyimpan energi, sedot lemak atau prosedur seperti angkat beban untuk menambah otot (berat), namun dengan melakukan aktivitas” kardio. Itulah satu-satunya cara seseorang dapat menggunakan lemak dengan cara yang sehat,” katanya.